UCAPAN

SELAMAT DATANG DAN TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG " GBI DEBEGAN " TUHAN YESUS MEMBERKATI ANDA.

Selasa, 28 Desember 2010

Rajawali yang cerdik

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Kisah-kisah Inspiratif oleh Kisah-kisah Inspiratif pada 10/12/25

Di Suatu hari yang panas seekor rajawali sangat haus dan ingin minum. Sungai amat jauh dan sangat melelahkan jika terbang ke sana untuk minum. Ia tidak melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar. Akhirnya ia melihat sebuah buyung di luar rumah. Rajawali terbang turun ke buyung itu. Di sana ada sedikit air di dasar buyung. Rajawali memasukkan kepalanya ke dalam buyung tetapi ia tidak menggapai air itu. Ia memanjat ke atas buyung. Ia memasukkan lagi kepalanya ke dalam buyung tetapi paruhnya tidak bisa mencapai air itu.

 

Kemudian ia mencari akal.

Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke buyung untuk memecahkannya dengan paruhnya tetapi buyung itu amat kuat. Ia tidak dapat memecahkannya. Rajawali itu keluar terbang kearah buyung kemudian ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan keluar membasahi lantai. Tetapi buyung itu amat kuat. Rajawali itu amat letih bila harus terbang lebih jauh lagi. Ia berpikir ia akan mati kehausan.

 

Rajawali itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir terus menerus Ia tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak batu-batu kecil di tanah. Ia mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan memasukkannya ke dalam buyung. Ia memasukkan dan memasukkan terus. Air itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh ke dalam buyung. Buyung itu hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke permukaan. Rajawali yang pintar itu memasukkan paruhnya dan ia mendapatkan air. Pepatah mengatakan bahwa " Jika ada kemauan pasti ada jalan. " Rajawali itu telah membuktikan

 

Repost from Debora Eunike Hartoyo


 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Selasa, 07 Desember 2010

Investasi di Sorga

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang oleh Sinar Viktori Gemilang pada 10/12/07

"Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." (Yohanes 6:26-27)

 

 

 

Dengan 5 roti dan 2 ikan 5000 orang laki-laki belum termasuk wanita dan anak-anak telah dikenyangkan Yesus dan masih sisa 12 bakul. Peristiwa itu ternyata menarik perhatian mereka sehingga berusaha mengikuti dan mencari Yesus. Akhirnya mereka menemukannya di Kapernaum di dalam rumah Ibadat.

 

Kesempatan itu Yesus manfaatkan untuk mengajar. Jikalau kemarin mereka makan roti yang membuat kenyang sementara waktu (sebab akan lapar lagi beberapa jam kemudian) maka sekarang Yesus mengarahkan perhatian mereka kepada sesuatu yang lain, sesuatu yang sangat jauh lebih penting, yaitu roti hidup yang kekal, tubuh-Nya sendiri yang akan dikorbankan demi kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Ia berkata : "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51).

 

Bagi mereka pengajaran Yesus itu terlalu keras dan banyak dari mereka yang mengundurkan diri dan meninggalkan Yesus (Yohanes 6:60-66). Mereka meninggalkan Yesus setelah kemarin melihat Tuhan melakukan mujizat dan mengalami sendiri mujizat itu. Mereka tidak percaya lagi kepada Yesus. Sungguh tragis. Mereka datang mencari Yesus hanya karena roti (berbicara masalah ekonomi, kebutuhan), bukan mencari pribadi Tuhan Yesus si pembuat mujizat itu. Tatkala Yesus menawarkan kehidupan yang kekal itu, mereka segera menolaknya.

 

Apa yang menjadi alasan Saudara datang mencari Yesus? Apakah Saudara datang karena berbagai kebutuhan, butuh pertolongan, kesembuhan dan lain-lain? Saudara tidak salah, Yesus justru mengundang semua orang yang letih lesu dan berbeban berat supaya diberi kelegaan. Tetapi jangan karena hal itu semata yang menjadi alasan kita datang kepada Tuhan. Yang terutama adalah ingin bertemu dengan pribadi Yesus Raja Sorga serta kebenaran-Nya. Berapa banyak orang datang ke gereja tetapi tidak bertemu dengan Yesus. Mereka tidak pernah dipuaskan.

 

Apa maksud Yesus dengan "bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal"? Bekerja atau berusahalah lebih keras untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal melebihi makanan yang akan dapat binasa. Berusaha mati-matian untuk hal-hal rohani (hal yang sungguh-sungguh diperlukan jiwa, kehidupan kekal melalui Yesus Kristus).

 

Yesus Kristus Raja Sorga itu menganjurkan agar kita jangan mengumpulkan harta di bumi dimana ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkarnya, melainkan carilah harta di Sorga yang tidak akan rusak oleh ngengat, karat dan tidak akan hilang (Matius 6:19-21). Yesus sedang menyatakan hukum-hukum kerajaan Sorga. Bagi mereka yang ingin masuk kerajaan itu (Sorga) haruslah memperhatikannya.

 

Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu memperlihatkan kepada kita kerusakan-kerusakan harta benda. Rumah-rumah berlumpur, mobil mewah rusak, perabotan terendam banjir. Betapa fananya benda-benda itu. Ini menjadi peringatan kepada kita semua terutama bagi mereka yang menjadikan hal-hal yang kelihatan dan fana sesuatu yang terbaik, yang menaruh pengharapannya pada hal-hal yang sementara ini.

 

Maksud dari "jangan mengumpulkan harta di bumi" adalah: 

 

1. Jangan menganggap perkara-perkara di bumi ini menjadi yang terutama. Boleh memiliki harta di dunia ini tetapi sebagai hal-hal yang tidak dapat dibandingkan dengan perkara-perkara sorga. Jangan ingin akan barang-barang tersebut sampai melimpah ruah (jangan dengan sikap tidak pernah puas). Mengucap syukurlah dalam segala hal.

 

2. Jangan menaruh iman/pengharapan kepada harta duniawi.

 

3. Janganlah kepuasan kita bergantung pada harta duniawi. Kepuasan kita jika kita sudah mengumpulkan harta di sorga yang kekal.

 

Lukas 12:15, "Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Mengapa?

 

Amsal 23:4-5, "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali."

 

1 Yohanes 2:15, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya." Pada ayat 17, "Dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya."

 

Semua harta duniawi ini bisa hilang oleh pencuri, merosot oleh ngengat dan karat. Tuhan Yesus Raja Sorga itu menasehatkan kita agar menjadikan dunia yang akan datang (Sorga) sebagai tempat investasi. Dunia yang akan datang (Sorga) harus kita utamakan. Dunia yang akan datang (Sorga) menjadi kesukaan dan tujuan hidup kita.

 

Jadilah investor-investor di Kerajaan Sorga.

Investasikan harta, waktu dan seluruh hidupmu bagi sesuatu yang bernilai kekal. Tahukan Saudara keuntungan yang akan kita peroleh jika kita investasi di tempat itu? Kita akan memperoleh sesuatu yang kekal, yang kualitasnya tidak dapat dibandingkan dengan apapun di bumi ini. Dalam 1 Petrus 1:4, "untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu."

 

Dimana hati kita, di sanalah kasih kita. Jika hati kita di dunia, maka disinilah pengharapan kita, disinilah pikiran kita, disinilah hati kita. Jangan taruh hatimu di dunia ini, tapi di surga yang kekal karena kita sudah invest di sana. Haleluya!

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdp. Edison Sinurat )

 

 

 


 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Mau ke Sorga atau ke Neraka Selamanya?

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang oleh Sinar Viktori Gemilang pada 10/12/07

Apa yang terjadi jika seorang yang beriman meninggal dan apa yang terjadi bila seorang yang tidak beriman meninggal ? Alkitab cukup jelas tentang hal ini. Di 2 Korintus 5:8 kita baca: "Tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan."

 

Di Filipi pasal 1 kita juga menemukan bahasa yang sama. Ketika kita diselamatkan, kita diberikan kebangkitan roh yang baru dimana kita juga mendapatkan hidup yang kekal. Kematian jasmani adalah pemisahan roh dari tubuh, jadi roh kita meninggalkan tubuh kita yang akan dimasukkan ke dalam kubur, dan roh kita akan pergi untuk hidup dan memerintah bersama dengan Kristus di sorga. Dan di 1 Tesalonika 3:13 kita baca: "Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya."

 

 

Dan di 1 Tesalonika 4:13-15 kita baca: "Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal."

 

Pada hari terakhir, Kristus akan datang dengan semua orang kudus-Nya, yaitu mereka yang sudah mati dan diselamatkan, yang dalam keadaan roh tetap hidup bersama dengan-Nya di sorga. Dan pada hari terakhir, tubuh mereka semua akan dibangkitkan untuk mendapatkan tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa, dan mereka akan kembali menjadi satu kepribadian yang utuh lagi.

 

Di pihak lain, ketika seorang yang belum diselamatkan meninggal, rohnya tidak menerima kehidupan yang kekal, jadi dia tidak dapat masuk ke dalam sorga. Rohnya akan dipisahkan dari tubuhnya, tubuhnya akan ditaruh didalam kuburan, persis seperti tubuh orang yang beriman dimasukkan dalam kuburan, tetapi roh orang yang tidak beriman akan pergi ke suatu "tempat sunyi" (Mazmur 115:17). Dan disitu mereka "tidak mempunyai kesadaran apa-apa" (Wahyu 20:5) sampai pada hari pengadilan terakhir ketika mereka akan dibangkitkan dan berdiri sebagai kepribadian yang utuh di hadapan takhta pengadilan Tuhan. Di Yohanes 5:28-29 Tuhan berkata: "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum."

Mereka yang telah meninggal dunia dan tidak diselamatkan akan dibangkitkan untuk diadili dan mereka akan diadili bersama-sama dengan semua orang yang tidak diselamatkan yang masih hidup di bumi ketika Kristus datang kembali untuk yang kedua kalinya. Mereka yang diadili sudah pasti akan ditemukan bersalah atas dosa-dosa mereka dan kemudian hukuman dijatuhkan yaitu dibuang ke neraka untuk selama-lamanya.

 

Sedangkan untuk sekarang ini, mereka yang sudah mati tapi tidak diselamatkan tidak dapat langsung pergi ke neraka sebab mereka belum resmi diadili, dan mereka akan diadili pada hari terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa kita semua sungguh-sungguh memerlukan Juruselamat untuk menebus dosa-dosa kita sebab pilihannya adalah amat mengerikan untuk direnungkan.

 

Saya mempunyai pertanyaan, anda berkata kalau seorang yang belum diselamatkan mati dia akan pergi ke tempat yang sunyi. Tetapi pendeta di gereja saya berkata bahwa orang yang belum diselamatkan akan disiksa sampai hari terakhir, dan Wahyu 20:13-14 mendukung hal ini.

 

Tidak, itu tidak bisa terjadi seperti itu. Orang-orang yang tidak diselamatkan tidak bisa dijatuhi hukuman sebelum mereka diadili, jadi harus ada pengadilan terlebih dahulu dan pengadilan itu akan dilangsungkan pada hari terakhir. Tuhan tidak bisa memasukkan seseorang ke dalam neraka sebelum mereka diadili dan ditemukan bersalah. Mari kita lihat Wahyu 20:13-14, tetapi sebelumnya mari kita baca Wahyu 20:5: "Tetapi orang-orang mati yang lain [yaitu orang-orang yang tidak diselamatkan] tidak bangkit [yaitu mereka tidak mempunyai kesadaran apa-apa] sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu...."

 

Hal ini terjadi sampai habisnya masa "seribu tahun" secara rohani, dan ini adalah "kesempurnaan masa" (completeness) yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk mereka. Kemudian di ayat 13 kita baca: "Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya [ini berarti bagaimanapun mereka mati dan dikubur sewaktu mereka meninggal dunia, Tuhan mampu untuk membangkitkan mereka pada hari terakhir], dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya,...."

 

Sekarang anda lihat neraka adalah berarti "berada di bawah murka Tuhan", dan sebetulnya setiap orang yang belum diselamatkan mereka masih berada dibawah murka Tuhan. Mereka belum dibuang ke dalam neraka karena mereka harus diadili terlebih dahulu. Semua orang yang secara fisik hidup di bumi dan belum diselamatkan secara spiritual mereka juga berada di neraka. Ungkapan "maut" menunjuk kepada dunia orang mati dan ungkapan "kerajaan maut" menunjuk kepada dunia orang yang masih hidup tetapi belum diselamatkan. Itulah mengapa kita baca di ayat 11 dan 12: "ada suatu takhta putih yang besar, dan orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab."

 

Jadi mereka yang tidak diselamatkan akan berdiri di depan tahta pengadilan itu pada hari terakhir, mereka sudah pasti akan ditemukan bersalah dan kemudian dibuang ke dalam lautan api, yaitu dihukum untuk selama-lamanya, apinya tidak akan padam dan asapnya akan membubung terus untuk selama-lamanya (Wahyu 14:11, Yesaya 66:24).

 

Bisakah anda memberitahukan kepada saya dimana dikatakan bahwa orang mati yang belum diselamatkan pergi ke tempat sunyi? Ya, ini ada tertulis di dalam kitab Mazmur. Sebelumnya kita sudah lihat di Wahyu 20:5, bahwa "orang-orang mati yang belum diselamatkan tidak bangkit", atau mereka tidak mempunyai kesadaran apa-apa sampai pada hari terakhir, dan kemudian di Mazmur 115:17, kita baca: "Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan [tidak juga - KJV] semua orang yang turun ke tempat sunyi,"

 

Orang mati yang dimaksud di bagian yang pertama adalah orang-orang yang "mati secara rohani" tetapi masih hidup didunia ini, sedangkan bagian yang kedua menyatakan bila orang yang belum diselamatkan meninggal dunia, roh mereka akan pergi ke tempat "tempat sunyi". Kemudian perhatikan di ayat berikutnya kita baca di ayat 18: "tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!"

 

Anda lihat kalau kita sudah diselamatkan, kita menerima "kebangkitan jiwa yang baru", dimana bersamaan dengan itu kita juga diberikan hidup yang kekal. Jadi ketika kita tubuh fisik kita mati, hidup kita tidak akan berakhir, karena kita masih akan mempunyai kesadaran (didalam roh). Kita akan terus memuji Tuhan karena para malaikat akan menjemput jiwa kita untuk dibawa masuk ke dalam surga, dimana kita akan hidup dan memerintah bersama dengan Kristus sampai pada hari terakhir. Dan di hari terakhir nanti kita baru akan menerima kebangkitan tubuh yang baru, yaitu, tubuh yang sudah dimuliakan dan tidak dapat binasa.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: artikel.sabda.org)



 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Lima Jabatan dari ALLAH

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 12/6/10

1. Pengajar 

"Dan Ialah (Yesus Kristus) yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ..." (Efesus 4:11-13)

"Christ chose some of us to be apostles, prophets, missionaries, pastors, and teachers, so that his people would learn to serve and his body would grow strong. This will continue until we are united by our faith and by our understanding of the Son of God. Then we will be mature, just as Christ is, and we will be complitely like him." (Ephesians 4:11-13; CEV)

 

 

Shalom, Saudara dan saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

 

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari", begitulah kata peribahasa kita orang indonesia. saya belum pernah lihat orang kencing sambil berlari. mungkin maksudnya adalah sang guru melakukan sesuatu dengan baik, sedangkan murid tentu harus belajar dari gurunya. Alkitab berkata: Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya (Lukas 6:40). Kita semua adalah murid, dan siapakah guru kita? Tuhan Yesus!

 

Tuhan Yesus berkata: "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan padamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan." (Matius 11:28-30)

 

Setelah kita belajar pada Yesus, ada beberapa dari kita yang tertarik untuk mengajarkan pula pada orang lain. Hanya saja, kita harus ingat, bahwa apa yang kita ajarkan bukanlah berasal dari diri kita, melainkan tetap berpusat pada Firman Tuhan sendiri. Dalam sejarahnya umat Israel memelihara hukum Musa, para imam membuat peraturan- peraturan kecil yang akhirnya dibakukan dalam adat istiadat dan banyak diantaranya yang sebenarnya melanggar hukum Taurat itu sendiri. Yesus mengecam mereka, yang memelihara adat istiadat yang jelas-jelas melanggar hukum Allah sendiri.

 

Yang kedua, seorang pengajar seharusnya juga menjadi teladan. Perkataan Yesus penuh dengan kuasa, karena apa yang diajarkanNya, itu juga yang dilakukanNya. Ia tidak hanya mengajarkan untuk mengasihi musuh, tetapi juga mempraktekkan ajaranNya sendiri ketika Ia berada diatas kayu salib. Orang tua akan sulit mengajar anaknya untuk tidak berbohong, kalau mereka sendiri ternyata sering melakukannya. Yesus berkata bahwa kalau orang buta menuntun orang buta, tentu keduanya akan jatuh kedalam lubang. Oleh karena itu, jadikanlah Firman Tuhan sebagai pedoman utama dalam hidup ini. (Firman-Mu, pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku...)

 

Yang ketiga, kita cenderung untuk melihat kesalahan orang lain daripada diri kita sendiri. Ini namanya egonya manusia. Ke-aku-an di dalam diri kita. Adam dan Hawa tidak mengakui dirinya bersalah ketika Tuhan bertanya kepada mereka, tetapi malah tunjuk pihak lain. Kita sebagai keturunannyapun demikian. Seringkali pula kita hanya melihat selumbar pada mata saudara kita, tanpa menyadari bahwa di dalam mata kita sendiri ada balok. Saya pribadi, sedapat mungkin memberikan tulisan yang saya sendiri sudah alami, dan selalu berpegang pada dasar Firman Tuhan. Jadi, kalau ada yang tersinggung dengan tulisan saya, dimohon untuk tidak protes kepada saya, tetapi proteslah kepada Tuhan Yesus.

Yang keempat. Ada warning dari Yakobus. Dia berkata: Jangan ada diantara kita yang mau jadi guru, sebab seorang guru akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat (Yakobus 3:1). kenapa begitu? sebab seorang guru kemungkinan besar akan mengajarkan sesuatu kepada orang lain "beban-beban yang berat" dan meminta orang lain tersebut untuk memikulnya, padahal dirinya sendiri tidak mau memikulnya. Klop dengan Lukas 6:38b: "Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

 

Nah, paling enak belajar ama Tuhan Yesus. syaratnya guampangg, tinggal percaya aja. Just believe the Word! Buat kita-kita yang suka jadi pengajar, siap-siaplah untuk dihakimi oleh kata-kata kita sendiri. Amien.

 

2. Gembala

 "Dan Ialah (Yesus Kristus) yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ..." (Efesus 4:11-13)

"Christ chose some of us to be apostles, prophets, missionaries, pastors, and teachers, so that his people would learn to serve and his body would grow strong. This will continue until we are united by our faith and by our understanding of the Son of God. Then we will be mature, just as Christ is, and we will be complitely like him." (Ephesians 4:11-13; CEV)

Shalom, Saudara dan saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

 

Buat kita-kita yang pernah merasakan tinggal di pedalaman, pasti tahu yang namanya gembala. bahasa kerennya: tukang ngangon wedus. sayangnya, disini jarang ada peternakan domba, jadi kita cuma bisa pelajari dari saudara sepupunya, kambing. tapi kali ini, kita belajar tentang gembalanya dulu.

 

Bicara soal gembala, kita ingat bahwa Yesus pernah berbicara tentang hal ini di dalam Yoh 10:1-21. Tuhan Yesus memberi perumpamaan dan kemudian mengatakan bahwa diriNya adalah pintu. dan hanya domba yang masuk melaluiNya yang akan menemukan padang rumput. Keselamatan masuk sorga hanya lewat Yesus. tidak ada jalan lain. Kemudian Yesus mengatakan diriNya sebagai gembala yang baik. Jadi, ada 2 macam gembala, yaitu yang baik dan yang tidak baik.

 

"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu." (Yohanes 10:11-12)

 

Dalam gereja manapun, pasti ada jabatan gembala/pastor. Jabatan ini bukan hanya sekedar panggilan, tetapi juga ada tanggungjawab yang harus dipikul dan Allah sendiri yang menuntutnya. Yesus adalah Gembala Agung (1 Petrus 5:4) dan pemimpin gereja adalah gembala-gembala kecilNya. Gembala yang baik adalah seorang gembala yang rela menyerahkan nyawanya buat melindungi domba-dombanya. Amien? Kalau ada serigala trus gembalanya kabur, itu namanya bukan gembala yang baik. Nah, buat kita-kita, para dombaNya, selidiki benar-benar, apakah gembala gereja kita baik atau tidak.

 

Selain itu, kita juga kudu kenal suara gembala kita (ay 14). maksudnya, apa yang ia ajarkan tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Kita kan dombanya Allah, kalau kita saja nggak kenal suara Yesus lewat firmanNya, gimana kita bisa bedain suara gembala yang baik dan yang jahat? iya nggak? Kemudian gembala tsb juga akan mengumpulkan domba-domba lain untuk membawanya ke kandangnya (ay 16). artinya, gerejanya makin lama makin banyak jemaatnya.

Nah, sekarang kita bicara mengenai karakter seorang gembala. rasul petrus adalah contoh yang baik. Tuhan Yesus bertanya kepadanya tiga kali dan diakhiri dengan statemen: Gembalakanlah domba-dombaKu. Petrus mengajarkan dalam kitabnya, 1 Petrus 5:2-3, yaitu: Jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela. Jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Jangan bisanya cuma nyuruh ama prentah aja, tapi juga harus jadi teladan. Begitulah pesan dari petrus.

 

Penting bagi kita sebagai domba-dombaNya untuk memiliki seorang gembala yang baik di dalam dunia ini. Mengapa demikian? karena kita sebagai domba tentu butuh makan rumput yang enak dan minum dari air yang tenang (iman semakin bertumbuh, pengharapan semakin besar, dan kasih semakin nyata) . Kita butuh perlindungan dari gembala kita dari serangan jahat. selain itu, apa yang gembala kita miliki, bisa ikut transfer ke kita-kita juga. Misalnya, kalau gembalanya takut sama setan, maka domba-dombanya pun begitu. kalau gembalanya kena sakit kanker, dombanya pun bisa ikut-ikutan kena kanker. Percaya atau tidak, demikianlah kenyataannya. Makanya petrus bilang kepada para gembala: jadilah teladan.

 

3. Penginjil

 "Dan Ialah (Yesus Kristus) yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ..." (Efesus 4:11-13)

"Christ chose some of us to be apostles, prophets, missionaries, pastors, and teachers, so that his people would learn to serve and his bo403would grow strong. This will continue until we are united by our faith and by our understanding of the Son of God. Then we will be mature, just as Christ is, and we will be complitely like him." (Ephesians 4:11-13; CEV)

Syalom, Saudara dan saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

 

Nah, kalau jabatan yang satu ini, nggak usah pusing-pusinglah, pasti setiap denominasi gereja mengakuinya. Bahkan tahun-tahun belakangan ini sedang booming. Dari sekolah-sekolah untuk menjadi penginjil sampai kursus kilat alkitab mengajarkan kita untuk mewartakan kasih Kristus kepada setiap orang yang kita kasihi. Apa pasal? soalnya ini menyangkut perintah Tuhan Yesus sendiri, yang terkenal disebut sebagai "amanat agung"! Pergilah! Beritakan kabar baik pada dunia! Jadikan semua bangsa muridKu! Lakukan semua yang telah Ku ajarkan! Babtislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus! Dan ketahuilah, Aku akan menyertaimu sampai pada akhir jaman!

 

Bagi kita orang Kristen yang percaya ama Firman Tuhan (lho? emangnya ada, orang kristen yang gak percaya ama firmanNya?), jaminan Keselamatan itu hanya lewat Yesus. Kita bisa yakin masuk sorga bukan karena rajin ke gereja, seneng nyanyi lagu rohani, haleluya setiap kali ngomong, nyumbang buat gereja, apal isi alkitab, aktip pelayanan, tapi karena kasih karunia, karena anugerahNya kita boleh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat atas diri kita pribadi. Nah, lewat iman keselamatan inilah kita bertolak. Orang yang belum percaya Yesus belum diselamatkan! tidak bisa masuk sorga! Kedengarannya memang terlalu lancang, tapi begitulah kenyataannya. Tuhan yang bilang begitu, bukan saya, kok.

 

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

 

Nah, untuk jabatan yang satu ini, pendeta gak protes, soalnya gak bakalan melampaui wewenang dan pamornya pendeta. Padahal, jabatan "pendeta" tidak pernah ada dalam lima jabatan Allah. "pendeta" hanyalah gelar buatan manusia, supaya diakui dan dihormati para manusia.

 

Jadi, siapapun bisa jadi penginjil. tak perlu sekolah teologia, tak perlu ditahbiskan, tinggal pakai gelar Ev. secara instant (evangelist=penginjil). Apa sih kriterianya menjadi seorang ev.? simple. Sudah pernah merasakan kasih Kristus, percaya bahwa Yesus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, dan rindu memberitakan kasih Tuhan kepada orang lain yang belum mengenal siapa Yesus. Punya beban secara pribadi bahwa ia harus membalas kebaikan Tuhan Yesus. tidak pakai embel-embel. Seorang Kristen sejati adalah suratan Kristus yang terbuka, kata alkitab. artinya, Kristus terpancar lewat kehidupan kita sebagai pelaku firman. Saling mengasihi dan mengampuni.

 

Lalu, bagaimana sih, caranya untuk menjadi penginjil yang baik? nah, yang ini saya serahkan ke tangan kalian masing-masing. pelajari Yohanes 4:1-42. Perhatikan bagaimana caranya Ev. Yesus Kristus sedang beraksi menginjili perempuan berdosa dari Samaria. Selamat mempelajari!

 

4. Orang-orang Kudus

 "Dan Ialah (Yesus Kristus) yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ..." (Efesus 4:11-13)

"Christ chose some of us to be apostles, prophets, missionaries, pastors, and teachers, so that his people would learn to serve and his body would grow strong. This will continue until we are united by our faith and by our understanding of the Son of God. Then we will be mature, just as Christ is, and we will be complitely like him." (Ephesians 4:11-13; CEV)

Shalom, Saudara dan saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

 

Ayat diatas berbicara tentang lima jabatan yang ditunjuk Allah sendiri untuk memperlengkapi siapa? orang-orang kudus. siapakah orang- orang kudus tsb? Ya, ayat tersebut mengacu pada: kita! orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

 

Banyak orang kristen yang sudah alergi mendengar kata "orang kudus". Dunia ini penuh dengan komentar-komentar negatif seperti: ah, sok suci kamu!, atau: kayak orang bener aja kamu ini!, dan kritik miring lainnya sehingga dalam pikiran kita menyimpulkan bahwa orang kudus hanya ada di sorga.

 

Saya sendiri masih malu mengakui bahwa saya adalah orang kudusNya, tetapi memang begitulah kata Tuhan kepada kita. Kekudusan yang kita peroleh bukan karena usaha kita, tetapi semata-mata karena anugrah Tuhan Yesus, karena saya percaya kepadaNya, mengakui semua dosa saya, maka darahNya menyucikan saya dari segala dosa saya. Hidup masa lalu saya yang penuh dosa telah mati, terkubur dalam babtisan dan sekarang saya hidup untuk Yesus, untuk memberitakan kasihNya.

 

Lalu seseorang akan protes kepada saya, apakah saya sekarang sudah tidak berdosa lagi? Jujur saya katakan, sekali-kali masih, tetapi bedanya sekarang saya benci dosa. ketika saya jatuh berdosa, saya tidak mau lama-lama berkubang dalam dosa tersebut, tetapi buru-buru saya akui kepada Tuhan dan meninggalkan dosa tersebut. Pertobatan tetap kita lakukan setiap hari. Tuhan Yesus mengajari kita berdoa Bapa kami agar di praktekkan setiap hari, percaya bahwa Tuhan mengampuni dosa kita sama seperti kita mengampuni kesalahan orang lain kepada kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)

 

Ketika kita baru percaya dan dibabtis, kita terlahir sebagai bayi rohani yang baru. roh manusia kita yang lama telah mati karena dosa adam, oleh karena itu kita harus dilahirkan kembali. Dan sebagai bayi rohani, kita butuh makanan rohani dari para pengajar, gembala, penginjil, rasul dan nabi yang telah ditunjuk oleh Allah supaya kita semakin dewasa dan mengerti akan Allah lewat firmanNya.

 

Kita adalah masing-masing sebagai anggota dalam Tubuh Kristus. Kristus adalah kepalanya. Kita adalah sel-selnya. Tahukah anda bahwa setiap hari, jutaan sel dalam tubuh anda mati dan juga diperbaharui secara bersamaan? Tubuh kita pun memiliki banyak anggota, dan masing- masing memiliki fungsinya. Sel yang sudah dewasa akan berfungsi dengan baik dalam melayani tubuh. Demikian juga masing-masing dari kita yang sudah dewasa rohani memiliki tujuan yang sudah Tuhan tetapkan, sebagai apapun itu, haruslah kita terima dengan rasa syukur.

 

5. Yesus Kristus

 "Dan Ialah (Yesus Kristus) yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ..." (Efesus 4:11-13)

"Christ chose some of us to be apostles, prophets, missionaries, pastors, and teachers, so that his people would learn to serve and his body would grow strong. This will continue until we are united by our faith and by our understanding of the Son of God. Then we will be mature, just as Christ is, and we will be complitely like him." (Ephesians 4:11-13; CEV)

 

Shalom, Saudara dan saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

 

Yesus datang ke dunia sebagai manusia. Ia adalah Firman Allah yang hidup, sudah ada sejak semula dan selalu bersama-sama dengan Allah dan Ia adalah Allah. Namun, Ia rela menanggalkan semua atribut ke- Allah-an Nya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba. Apa yang Dia lakukan sebagai seorang manusia?

  • Yesus adalah seorang Nabi. Banyak orang menganggap Dia sebagai Yohanes pembabtis, Elia, ataupun salah seorang nabi. Dan memang benar, bahwa Yesus adalah seorang nabi. Ia diutus oleh Allah Bapa dan melakukan semua yang dikehendakiNya. Dan sebagai seorang nabi, Ia bernubuat, tentang apa yang terjadi pada Yerusalem, apa yang terjadi dengan dunia ini, hari kiamat, bahkan Ia menubuatkan kematianNya dan kebangkitaNya sendiri.
  • Yesus adalah seorang Rasul. Ia bukan saja diutus oleh Allah, tetapi juga bahwa Ia datang dari Allah. Ia adalah pemilik kerajaan Sorga, dan juga pencipta dumia ini, namun walaupun Ia datang ke dunia, dunia tidak mengenalNya. Ia membuktikan kerasulannya dengan mengadakan banyak tanda dan mujizat. Orang sakit disembuhkan, orang lumpuh bisa berjalan, orang mati dibangkitkan, air berubah menjadi anggur, berjalan diatas air, memberi makan 5000 orang, menghardik badai, mengusir setan-setan, dan sebagainya.
  • Yesus adalah seorang Penginjil. Setelah Ia dibabtis oleh Yohanes pembabtis, Ia pun mulai melakukan pekerjaanNya sebagai pemberita kabar baik. Bertobatlah, kerajaan Allah sudah dekat! Lalu Ia membuat banyak orang menjadi percaya kepadaNya dan murid-murid Yesus membabtis mereka. Yesus datang bukan untuk orang benar, melainkan untuk orang berdosa, agar423404a mau berbalik dari jalan mereka yang jahat. Seringkali Yesus berkata: Dosamu telah dihapus, pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi, atau imanmu telah menyelamatkan engkau.
  • Yesus adalah seorang Gembala. Yesus adalah gembala yang baik, dan gembala yang baik rela memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Ia membuktikan ajaran kasih yang selalu diberitakannya. Lewat kitab para nabi sebelumnya, Ia tahu bahwa Ia harus merelakan nyawaNya demi menebus semua dosa manusia. Ia adalah kurban yang kudus, lahir tanpa dosa, hidup tanpa dosa, dan mati untuk menanggung semua dosa. Adam, manusia pertama, jatuh dalam dosa dan begitupun semua keturunannya. Tidak ada kurban yang sempurnya dari manusia berdosa, kecuali Allah sendiri yang turun tangan, merelakan diriNya menjadi manusia.
  • Yesus adalah seorang Pengajar. Matius 5-7 tentang kotbah di bukit adalah bukti bahwa Yesus mengajar orang banyak. Mereka kagum kepada Yesus, karena Ia mengajar tidak seperti ahli Taurat. Ia mengajar dengan kuasa. Kata-kataNya penuh kuasa, sebab apa yang Ia ajarkan berasal dari Bapa di Sorga. Yesus adalah gambaran utuh dari Allah yang tidak kelihatan. Siapa yang melihat Yesus, sama saja dengan melihat Allah Bapa (Yohanes 14:7). Dan sebagai seorang pengajar, Ia juga melakukan apa yang diajarkanNya. Ia menyatakan dirinya sebagai sang Kebenaran, artinya samasekali tidak ada dusta dalam diriNya.

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: artikel.sabda.org)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Hati Hamba

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 12/6/10

Bacaan Firman TUHAN: Matius 18:1-5, Markus 9:33-37, Lukas 9:46-48.

 

Saat menuju Kapernaum, para murid memperbincangkan di antara mereka siapa yang terbesar dalam kerajaan surga. Meski pertanyaan itu tak sampai ditanyakan, Yesus mengetahui maksud pertanyaan mereka. Kemudian, Yesus bertanya namun mereka tak menjawab. Meski demikian, Yesus tetap menjawab pertanyaan mereka melalui beberapa tahap penjelasan. Semula, Dia memberi nasihat, orang yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya.

 

 

Lalu Yesus menempatkan seorang anak kecil dan didudukkan di samping-Nya. Sambil memeluknya, Dia memberi nasihat kedua. Yesus berkata bahwa orang yang menyambut anak kecil dengan pelukan sebenarnya sedang menyambut diri-Nya. Dan orang yang menyambut-Nya sebenarnya juga menyambut Bapa yang mengutus-Nya. Setelah itu, Dia memberi kesimpulan seperti nasihat pertama. Isinya, orang yang terkecil sebenarnya adalah yang terbesar.

 

Dengan simbol yang menggunakan anak kecil, orang yang terbesar dalam kerajaan surga adalah pelayan, yang senantiasa melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan baik. Dan siapa yang menyambut pelayan Bapa sebenarnya sedang menyambut-Nya.

 

Setelah dua nasihat diberikan. Dia memberi cara agar dapat menjadi menjadi orang yang terbesar dalam kerajaan surga, yakni dengan bertobat dan merendahkan diri. Dengan dilekatkannya anak kecil dengan dua cara tersebut, ada maksud yang dikehendaki.

 

Karena pelayan disimbolkan dengan anak, artinya pelayan tidak pernah lepas dari perintah. Pelayan tidak dapat disebut pelayan jika tidak diperintah, atau bahkan memerintah. Jadi seorang pelayan harus diperintah dan harus melaksanakannya.

 

Karena itu, agar dapat masuk surga, kita diperintahkan untuk bertobat. Namun, tidak hanya sekadar masuk tetapi harus menjadi orang yang terbesar. Karena itu, kita diperintahkan untuk merendahkan diri. Sikap merendahkan diri membuat kita mempunyai hati seorang hamba yang siap melayani. Cara kedua ini sama dengan nasihat pertama.

 

Meski kita pelayan Bapa, obyek pelayanan kita adalah sesama. Karena itu, dengan kesungguhan hati, kita melayani.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Renungan Malam, Juni 2010)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Sabtu, 04 Desember 2010

Tujuh Perkataan TUHAN YESUS

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 12/2/10

Alkitab menuliskan ada tujuh perkataan Tuhan yang terakhir. Kalau dinamakan "perkataan terakhir", maka perkataan itu merupakan perkataan yang sangat penting.

 

 

Adapun ketujuh perkataan terakhir itu adalah:

 

1. Yesus Adalah Yang Utama (Wahyu 22:13)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:13 berkata,"Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir". Di dalam kitab Kejadian 1:1, Alkitab menuliskan "Pada mulanya ialah Allah…" Itu berarti bahwa Allah itu adalah Allah yang nyata. Dan di dalam kitab Wahyu 22:21, akhir dari ayat tersebut dituliskan "Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian. Amin!" Dari kedua ayat ini, kita menyimpulkan bahwa Allah yang nyata itu adalah Yesus sendiri. Yesus itu adalah Alfa dan Omega, Dia Yang Awal dan Dia Yang Akhir. Allah yang mencipta, di dalam Yesus, Ia juga adalah God of Salvation (Allah Penyelamat). Oleh sebab itulah Alkitab mengajarkan, siapa yang melihat Yesus juga melihat Allah. Tetapi kenyataannya, ada banyak orang yang percaya kepada Allah tetapi tidak percaya kepada Yesus. Firman Tuhan dalam Yohanes 14:1 berkata,"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu." Artinya, siapa yang percaya kepada Allah, harus percaya kepada Yesus. Dan ketahuilah, setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti diselamatkan.

 

2. Ada Kepastian Untuk Orang Kudus (Wahyu 22:14)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:14 berkata,"Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu." Saudaraku, usahakanlah untuk tetap hidup dalam kekudusan. Alkitab membedakan antara kambing dan domba, antara ilalang dan gandum.

Siapakah orang kudus? Firman Tuhan mengajarkan, orang kudus adalah orang yang menanggalkan "jubah" lamanya dan menjadi ciptaan yang baru. Alkitab mengisyaratkan kepada kita, ada orang yang memang bertambah jahat, tetapi orang yang kudus dan benar terus hidup dalam kekudusan dan berbuat benar. Sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita terus hidup dalam kekudusan sehingga mahkota yang Tuhan sudah sediakan menjadi bagian hidup kita.

 

3. Ada Hukuman Untuk Orang Berdosa (Wahyu 22:15)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:15 berkata,"Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar." Alkitab mengisyaratkan kepada kita bahwa pemisahan sungguh-sungguh akan terjadi. Ada orang-orang memulai dengan yang baik, tetapi mengakhirinya dengan sesuatu yang buruk. Di dalam 2 Timotius 4:9-14, dituliskan bahwa Demas memulai dengan sesuatu yang baik, tetapi mengakhirinya dengan hal yang buruk.

 

Alkitab menuliskan ada tokoh-tokoh di dalam alkitab yang memulai sesuatu dengan yang baik dan mengakhirinya juga dengan yang baik. Sebagai anak Tuhan, mari kita memulai segala sesuatu dengan yang baik dan mengakhirinya juga dengan yang baik. Kalaupun ada diantara kita yang sudah memulai sesuatu dengan yang buruk, mari kita merendahkan diri dan meminta pengampunan kepada Tuhan, supaya kita mengakhirinya dengan yang baik sehingga hukuman dari Tuhan tidak ditimpakan kepada kita.

 

4. Jemaat/Gereja Adalah Alatnya Tuhan (Wahyu 22:16)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:16 berkata,"Aku, Yesus, telah mengutus MalaikatKu untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Pada masa kini ada banyak orang yang tidak perduli dengan gereja. Padahal Alkitab mengajarkan bahwa jemaat adalah mempelai Kristus. Sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan kita harus tertanam dalam gereja. Dengan demikian kita akan menjadi alat di tangan Tuhan untuk memperluas KerajaanNya di muka bumi ini. Dan pada waktu Sangkakala ditiup, gereja akan diangkat masuk ke dalam perkawinan Anak Domba.

 

5. Di Saat-Saat Akhir Allah Masih Memberikan PanggilanNya Bagi Orang-Orang Yang terhilang (Wahyu 22:17)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:17 berkata,"Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!" Melalui firman ini, Tuhan meminta kita menjadi rekan sekerja memberitakan kabar baik kepada banyak orang. Gereja harus menjalankan tugas utamanya untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus yang dituliskan dalam Matius 28:19-20.

 

6. Berita Firman (Wahyu 22:18)

Firman Tuhan Wahyu 22:18 berkata,"Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini." Sebagai anak-anak Tuhan, kita diingatkan betapa pentingnya kita memahami akan firman Tuhan. Sebab itu, jangan mempermainkan firman Tuhan. Jangan menambahi atau mengurangi firman Tuhan. Tetaplah pegang firman Tuhan dan jalankan sesuai yang tertulis dalam firman Tuhan.

 

7. Yesus Datang Segera (Wahyu 22:20)

Firman Tuhan dalam Wahyu 22:20 berkata,"Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! Dengan pernyaan Yesus ini, iman percaya kita tidak sia-sia. Ada satu kepastian bahwa Dia pasti akan datang kembali untuk membawa kita masuk ke dalam KerajaanNya bersama dengan Kristus.

 

Biarlah ketujuh hal di atas tidak hanya sekedar menjadi pengetahuan kita, tetapi sebagai anak-anak Tuhan marilah kita sungguh-sungguh menghidupi dan mengerjakannya sehingga Kerajaan Surga menjadi bagian kita. Maju terus di dalam Tuhan. Amin. 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: yhs.net)



 
 

Things you can do from here:

 
 

[04/12/10] MENYAMBUT YESUSNYA, BUKAN PESTANYA

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 12/3/10

"…dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:7)

Bu Suti hanyalah buruh pabrik yang tinggal di kampung. Hari ini bu Suti gembira, karena besok ia akan kedatangan tamu istimewa. Tamu itu adalah majikannya yang datang dari ibukota. Kebetulan sang majikan sedang mengadakan kunjungan ke pabrik-pabrik di beberapa kampung. Bu Suti pun bergegas membersihkan rumah, menyiapkan kamar, mengganti sprei tempat tidur, mencuci sarung bantal dan guling, menyulap rumahnya menjadi layak untuk menerima tamu istimewanya itu.

 

Tak lupa ia berencana menyajikan masakan istimewa untuk sang tamu. Besok paginya ada seorang pengemis yang datang berkeliling kampung bu Suti. Seperti biasa, rumahnya juga didatangi. Buru-buru bu Suti mengusir si pengemis. Membukakan pintu pun tidak. Kalau perlu jangan sampai pengemis itu menginjak halamannya. Betapa enaknya jadi orang yang dianggap penting, yang dihargai, dan kehadirannya dinantikan serta disambut hangat. Dan betapa sedihnya jadi orang yang ditolak, tidak dihargai, bahkan kehadirannya dianggap tidak berarti.

 

Sahabat NK, ketika Yesus hendak hadir ke dunia ini, dunia menolak-Nya, seperti pengemis ditolak bu Suti. Pada Natal kali ini, sikap batin yang bagaimanakah yang ada pada diri kita? Apakah sikap menyambut Yesus dengan baik, atau justru menolak Yesus hadir dalam hidup kita? Karena mungkin yang dipikirkan manusia adalah keuntungan duniawi semata. Atau, kalau kita mengatakan bahwa kita menyambut Natal, perlu ditanyakan ulang juga. Yang kita sambut perayaannya, pestanya, hingar-bingarnya atau Yesusnya? [DA]


 
 

Things you can do from here:

 
 

Selasa, 30 November 2010

Waktu



--- On Mon, 11/22/10, Renungan Harian Kita <youleeanna@gmail.com> wrote:

From: Renungan Harian Kita <youleeanna@gmail.com>
Subject: Renungan Harian
To: enny_debora@yahoo.com
Date: Monday, November 22, 2010, 6:14 AM

Renungan Harian Kita

Renungan Harian


Apakah Anda Punya Waktu Sebentar?

Posted: 21 Nov 2010 05:16 PM PST

Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 39, 52

Penantian kita akan Tuhan tergantung dari iman kita tentang siapa Dia. Kita tahu melalui firman Tuhan bahwa Dia adalah Tuhan yang kekal dan berkuasa. Jika pewahyuan ini masuk dalam jiwa kita, maka penantian kita tidak akan membosankan karena kita akan menantikan kehadirannya dengan penuh semangat.

Dengarlah apa kata-Nya:

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya." ~ Yesaya 40:27-28. Kemudian dia melanjutkan, "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung," (ayat 29-30).

Apa yang manusia anggap kuat, tidak ada apa-apanya dihadapan TUhan, tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan, tidak akan merasa letih dan lesu namun akan diperbaharui kekuatannya. Dengarkanlah, bahwa mereka yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan dari-Nya. Mereka akan berjalan tidak menjadi lelah bahkan tidak akan dibiarkan terjatuh.

Mereka yang menanti-nantikan Tuhan, kekuatannya akan diperbaharui seperti pada burung rajawali. Anda akan naik terbang mengatasi badai kehidupan. Didalam hadirat Tuhan, Anda akan mengalami kasih dan sukacita yang tidak akan pernah ada akhirnya.

Hari ini, sadarilah bahwa Anda yang telah di lahirkan kembali, Anda memiliki DNA-nya Allah. Anda tidak bisa lagi hidup dengan cara dunia ini. Anda perlu menantikan Tuhan, meminta petunjuk-Nya dan berjalan dalam ketaatan untuk menggenapi kehendak Tuhan.

Jika Anda hari ini merasa lelah dan tak berdaya, ambillah waktu untuk berdoa dan nantikanlah Tuhan. Angkatlah wajah Anda dan pandanglah Yesus. Dia ingin berbincang dengan Anda. Dia menanti-nantikan waktunya untuk melimpahkan kekuatan kepada Anda. Apakah Anda punya waktu untuk Tuhan?

Apakah Anda punya waktu sebentar? Tuhan pencipta dunia ini ingin bertemu Anda.

Renungan terkait
* Selagi masih ada waktu
* Tuhan beri aku waktu 1 jam saja
* Waktu dan cinta
* Pentingnya waktu
* Gunakan waktu dengan baik


You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kita
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610

Kasih dan Rahmat TUHAN Selalu Baru

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/29/10

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetian-Mu." (Ratapan 3:22-23) 

 

Di dunia ini selalu ada awal dan akhir, tidak pernah bisa terus menerus. Misalnya kalau kita mempercayai seseorang di perusahaan, bangga terhadap orang itu tetapi tiba-tiba dia menghantam kita di perusahaan tersebut maka kita akan langsung memecat orang itu. Semuanya tidak bisa terus menerus apalagi kekal. Tetapi kasih setia Tuhan tak berkesudahan, tiada akhirnya. Kasih Tuhan tetap konsisten dan terus menerus. Manusia juga mungkin bisa membantu tetapi terbatas, suatu saat persediaannya akan habis. Tetapi Tuhan tak habis-habisnya rahmatNya. Tidak putus-putus rahmat Tuhan. Persediaan (stock) rahmat Tuhan tiada habis-habisnya. 

 

Menjadi tradisi kebanyakan orang di hari natal dan tahun baru membeli pakaian yang baru. Tetapi tidak tiap hari kita memakai baju baru. Tidak tiap hari kita menggunakan perabot yang baru. Namun kasih Tuhan, anugerah Tuhan, kemurahan Tuhan selalu baru tiap hari bagi kita. Baru, artinya sesuatu yang belum pernah kita lihat, belum pernah ada. Karena baru, tentunya sangat menarik. Jadi di tahun baru ini kita musti yakini bahwa berkat, rahmat, kasih, dan kemurahan Tuhan tak habis-habisnya dan selalu baru. 

 

 

Tentu kita semua ingin supaya tahun yang baru ini, kita mendapat berkat-berkat yang baru baik rohani, jiwani dan jasmani. Bagaimana caranya kita bisa menikmati betul rahmat Tuhan yang baru itu? Filipi 3:13-14. 

 

Melupakan apa yang telah dibelakang. 

Ini adalah salah satu syarat untuk menerima yang baru dari Tuhan. Banyak orang Kristen gagal menerima berkat-berkat Tuhan setiap pagi karena dia tidak bisa melupakan yang dibelakang. Tidak bisa melupakan kegagalan masa lalu, tidak bisa melupakan kesalahan orang lain, dlsb. Kita tidak bisa menerima berkat tahun baru, bulan baru, minggu baru, berkat tiap pagi yang baru kalau selalu menyimpan yang lama. Berkat yang baru tidak akan datang kalau kita masih simpan terus di pikiran kita semua kesuksesan, kegagalan, kesilafan yang lalu. Anda mungkin pernah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Allah, lupakan dan jangan lakukan lagi. Mungkin ada orang yang bersalah kepada kita, maafkan dia dan jangan ingat-ingat kesalahannya lagi. 

 

Mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku. 

Kita harus mengetahui bahwa dunia yang kita diami sekarang tidak akan pernah beres lagi. Ekonomi akan semakin sulit, moral manusia akan semakin rusak. Ini zaman akhir. Minta pengampunan dari Tuhan kalau tahun lalu banyak waktu kita yang terbuang. Efesus 5:16,17. Tetapi sekarang kita orientasi ke depan, jangan ke belakang. Perbuat apa yang belum pernah kita buat untuk Tuhan. Kita tidak perlu lagi menangisi masa lalu tetapi lupakan dan konsentrasi kepada apa yang di hadapan kita. 

 

Berlari-lari kepada tujuan panggilan sorgawi (Filipi 3:14) 

Soal pertumbuhan iman, kita tidak bisa lagi santai. Kita musti berlari-lari. Kalau kita mau mendapat hadiah hidup kekal, kita musti berlari-lari. Berlari-lari artinya ada usaha, ada upaya, konsentrasi penuh. Saya menghimbau semua jemaat agar di tahun 2006 ini lebih aktif dalam Tuhan. Dunia kita semakin berat, kita tidak bisa bersantai. Anak-anak, remaja, pemuda, orang tua harus proaktif dalam Tuhan. 

 

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi bagi orang yang meninggalkan yang di belakang, mengarahkan diri ke depan dan berlari-lari ke tujuan panggilan sorgawi. Haleluya!

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. M.D. Wakkary)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Penginjilan dimulai dari Pertobatan Pribadi

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/30/10

"Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.  Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (Lukas 24:45-49)

 

Tugas penginjilan diberikan oleh Tuhan Yesus untuk kita semua, mulai dari Yerusalem sampai ke seluruh dunia termasuk ke Karawaci ini. Perlu kita sadari bahwa menginjil ke tempat tertentu itu mempunyai resiko yang besar sehingga perlu adanya persiapan yang baik. Bahkan nyawa bisa menjadi taruhan saat penginjilan dilakukan di daerah-daerah non Kristen yang keras. Seringkali orang tidak senang saat seorang penginjil masuk ke daerahnya. Namun demikian penginjilan tetap harus dijalankan sekalipun ada yang menjadi korban. Pengorbanan baik dalam skala kecil maupun besar mutlak diperlukan karena hal-hal demikianlah yang dapat membukakan pikiran orang tidak percaya dan menyadarkannya karena ada demonstrasi kasih Tuhan yang luar biasa.

 

Ada seorang penginjil yang datang ke Afrika untuk melakukan tugas penginjilan bagi orang-orang di pedalaman. Pada suatu ketika sang penginjil dibunuh oleh seseorang yang tidak senang dengan aktivitas yang dia lakukan. Selang beberapa waktu kemudian, pembunuh ini berhasil ditangkap dan disidangkan di pengadilan. Menurut hukum yang berlaku saat itu istri sang penginjil mempunyai hak untuk menuntut nyawa dari si pembunuh tersebut karena hukumnya berlandaskan mata ganti mata, gigi ganti gigi. Tentunya pembunuh itu dapat dihukum mati apabila sang istri menghendakinya. Pertama-tama sang istri meminta supaya si pembunuh menunjukkan dimana mayat suaminya disembunyikan supaya dia bisa menguburkannya secara layak. Yang kedua, si istri meminta hakim untuk menginjinkan si pembunuh diangkat anak olehnya. Semua orang dipengadilan tercengang oleh permintaan ini. Hal ini memperlihatkan betapa sang istri penginjil ini mempunyai visi penginjilan yang sangat dalam dan kuat seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri yaitu pertobatan dan pengampunan dosa. Namun karena masih tetap dipenjara, si istri penginjil membesukinya setiap minggu dan mengajarnya untuk mengenal kasih Kristus. Kejadian yang luar biasa ini membuka hati orang-orang daerah tersebut. Mereka tercelik dengan suatu perwujudan kasih yang demikian besar yang sanggup mengampuni orang yang sangat menyakiti dan melukai kehidupannya. Selama ini mereka hanya mengenal pembalasan yang setimpal yaitu kejahatan dibalas dengan kejahatan dan kebaikan dibalas dengan kebaikan. Sejak saat itu banyak orang kemudian mau tahu lebih dalam arti kasih itu. Mereka bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Kisah ini salah satu gambaran bahwa dalam penginjilan ada harga yang harus dibayar. Terkadang harganya sangat mahal. Memang berat tapi itulah tantangan dalam mengikut Kristus. Demikian Kristus pun telah membayar dengan harga yang sangat mahal untuk keselamatan orang percaya.

 

Penginjilan yang benar baru bisa dilakukan oleh orang-orang yang terlebih dahulu bertobat dan diubahkan 180 derajat. Banyak orang mau menginjili tapi kehidupannya berputar 360 derajat alias kembali lagi ke kehidupan yang semula. Penginjilan akan sangat sulit dilakukan apabila orang yang menginjil masih melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan dan belum bertobat. Kalau kita masih sakit hati dan dendam, bagaimana kita memberitakan pengampunan Tuhan? Banyak orang Kristen yang masih melakukan hal-hal tidak benar, masih menikmatinya dan tidak mau bertobat. Kalau kita masih berkutat dalam dosa dan belum menang bagaimana kita bisa melakukan penginjilan?

 

Kita sering bertanya kenapa sih kita tidak pernah berubah setelah menjadi anak Tuhan? Dikatakan dalam 2 Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Kita harus diubahkan menjadi ciptaan baru dalam Kristus. Perubahan atau transformasi memerlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui meskipun hal itu terkadang sangat menyakitkan dan tidak enak. Proses transformasi bisa diibaratkan seperti ulat yang mau berjuang untuk keluar dari ikatan-ikatan dalam kepompong yang melilitnya. Demikian sulitnya dia melakukannya, sampai-sampai kalau kita melihatnya betapa kita ingin membantunya. Namun tak kala dia berhasil melakukannya sendiri, maka dia akan berubah menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang. Seandainya ulat itu tidak mengalami kesulitan karena kita mebantu dia untuk keluar segera dari kepompong, maka dia akan menjadi kupu-kupu yang tidak bisa terbang dan kemudian mati. Demikian kita, berapa sering kita ditempa dan dilatih menjadi kuat dengan banyaknya kesulitan yang kita hadapi? Biasanya kita maunya cepat dan instan, tidak mau susah. Justru dalam keadaan nyaman dan enaklah kita terkadang menjadi lengah, terlena dan tidak mempunyai daya tahan. Alamilah pertobatan yang sejati sekalipun pertobatan itu menuntut kita keluar dari kenyamanan yang ada dalam diri kita saat ini, sekalipun pertobatan membawa kita kepada kesulitan yang harus kita hadapi. Tetaplah berjuang dan yakin bahwa kita akan mendapatkan sesuatu perubahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya saat semuanya itu berhasil kita lalui bersama Tuhan. Itulah proses transformasi, maka hidupmu tidak akan pernah sama lagi.

 

Banyak teladan dalam alkitab yang bisa kita teladani bagaimana hamba-hamba Tuhan mengalami pertobatan terlebih dahulu sebelum melakukan penginjilan. Kita bisa melihat bagaimana Paulus yang dulunya adalah seorang pembunuh pengikut Kristus mengakui bahwa dia adalah orang yang paling berdosa. Paulus diubahkan menjadi pengabar injil yang sangat luar biasa setelah mengalami pertobatan dan mengasingkan diri di tanah Arab untuk mengalami transformasi dalam kasih Kristus. Dalam perjanjian lama kita juga bisa belajar dari Yunus yang kabur dari rencana Tuhan tetapi kemudian bertobat dan dipakai Tuhan secara luar biasa untuk mempertobatkan penduduk kota Niniwe.

 

Mengaku dosa adalah awal menuju kepada pertobatan. Seperti dalam 1 Yohanes 1:9 dikatakan bahwa, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Mungkin saudara berpikir "Mana mungkin aku diampuni dan menjadi selamat, semudah itukah?" Itu semua adalah suara Iblis yang mengganggu dan menghalangi saudara untuk menerima pengampunan dari Tuhan. Yang paling penting adalah saudara mengakui semua dosa yang tersembunyi, maka atas anugerah kasih Tuhan kita percaya bahwa kita mendapatkan pengampunan dan meminta kekuatan Roh Kudus untuk memimpin kehidupan kita keluar dari belenggu dosa.

 

Dalam kitab Kolose 3:15 digambarkan mengenai kehidupan lahir baru. Ukurannya adalah adakah damai sejahtera dalam diri saudara? Kemudian dikatakan bersyukurlah. Saudara merasakan atau tidak rasa damai saat bangun pagi? atau sebaliknya mungkin ada rasa stress dan tegang, kuatir saat saudara masuk dalam hari yang baru? Mungkin saudara belum benar-benar lahir baru. Bersyukurlah untuk apa yang anda miliki, bukan bersyukur baru setelah mendapatkan apa yang tidak saudara miliki.

 

Dalam ayat di atas Lukas 24:45 dikatakan bahwa Tuhan membuka pikiran kita supaya mengerti kitab suci yang berisi keselamatan. Membaca alkitab itu membuka pikiran kita untuk mengerti arti keselamatan. Saudara bisa saja mepunyai harta, gelar, kehormatan sebanyak apapun, tapi tanpa keselamatan semuanya itu akan sia-sia. Alkitab juga mengajarkan begitu banyak jalan keluar bagi permasalahan kehidupan saudara. Kalau saudara tidak membacanya, maka hal itu sama dengan menyia-nyiakan dan meremehkan anugerah Tuhan yang sudah dipersiapkan untuk kehidupan saudara.

 

Ada dua pengertian mengenai pertobatan:

 

1. Panggilan kepada pertobatan sesungguhnya adalah panggilan kepada keselamatan. 

Kita dipanggil untuk keselamatan kita. Kita seringkali menganggap enteng keselamatan itu sehingga tidak mau bertobat. Heartline melayani pemulung-pemulung di Pamulang dengan membacakan majalah sentuhan hati. Banyak orang bertobat dengan mendengarkan majalah sentuhan hati ini. Setelah bertobat, mereka sangat terbeban dan benar-benar ingin menginjili. Ada yang bilang saya ingin pulang ke kampung untuk memberitakan keselamatan kepada saudara-saudara saya yang belum mengerti. Kalau saudara tahu apa yang akan saudara lihat di sorga kelak, maka mungkin saudara akan tergerak untuk menceritakan keselamatan ini kepada orang-orang lain. Don Piper menceritakan keadaan di sorga saat dia mengalami kecelakaan dan berada di sorga selama 90 menit. Apa yang diceritakan di kitab Wahyu bahwa jalan-jalan di surga terbuat dari emas dan permata itu benar-benar dilihat oleh Don Piper. Saat pertama kali datang ke sorga dia tidak langsung bertemu dengan Tuhan Yesus, tapi dia bertemu dengan orang-orang yang sangat mengasihinya selama kehidupannya di dunia. Dia bertemu dengan kakeknya, guru sekolah minggunya dan saudara-saudara yang benar-benar mengasihinya. Jadi penginjilan sangat penting karena maknanya terbawa sampai kepada kekekalan. 

 

2. Pertobatan yang sesungguhnya adalah penyesalan sepenuh hati dan sekaligus komitmen untuk meninggalkan kehidupan yang lama.

Dalam hidup ini kita seringkali tidak mau meninggalkan kehidupan yang lama atau tidak mau komit kepada Tuhan. Banyak pelayan Tuhan yang setiap hari kelihatan sibuk dan bagus namun dibelakangnya ada hal-hal yang disembunyikan. Kata Ibrani arti kata bertobat adalah berubah. Berarti kita balik dari jalan yang lama dan menuju kepada jalan yang baru. Akibat dari pertobatan adalah seperti dikatakan 2 Tawarikh 7:14 bahwa "Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." Kalau bertobat maka diampuni dan dipulihkan oleh Tuhan. Dikatakan juga dalam kitab Lukas bahwa satu orang bertobat seluruh malaikat di surga bersukacita. Manusia boleh berusaha tetapi pada prinsipnya tidak ada yang bisa mengubahkan kehidupan selain Tuhan. Maka disamping mengambil komitmen untuk bertobat, kita juga perlu memohon kepada Tuhan untuk menjamah dan mengubahkan kita.

 

Dunia kita saat ini begitu permisif karena dosa ditolerir dengan begitu ringannya. Perceraian, hamil sebelum menikah diberitakan dengan begitu banyak oleh media masa. Jaman dulu mendengar kata "bercerai" adalah aib yang sangat memalukan dan jarang kita dengar, tapi sekarang sepertinya itu menjadi hal yang biasa. Degradasi moral telah berlangsung dengan begitu luar biasa. Dosa memang dimulai dari yang kecil yang kemudian sedikit demi sedikit mulai masuk dan akhirnya akan menguasai. Yang tadinya  kita mengatakan "tidak baik" lama-lama ditolerir menjadi "tidak apa-apa". Demikian banyak orang yang menurunkan derajat moralnya. Seperti kisah anak yang hilang. Dia adalah anak orang yang kaya yang memilih menggadaikan kekayaannya untuk menikmati kehidupan dunia sampai akhirnya harus makan di kandang babi. Telah terjadi kemerosotan moral yang demikian besar. Dia kemudian sadar bahwa dia mempunyai Bapak yang kaya. Kita pun tanpa sadar seringkali berlaku seperti itu. Kita mempunyai kekayaan besar di sorga, tetapi betapa kita lebih memilih makan ampas babi di dunia ini. Ketika sadar ternyata kita ini telah masuk ke dalam derajat moral yang lebih rendah dan mau berbalik kepada kebenaran, maka saat itulah kita mengalami pertobatan dan memiliki kesempatan untuk dipulihkan. Kita berada dalam tingkatan rohani sekelas kandang babi kalau kita tidak bertobat. Dalam kehidupan ini kita perlu Tuhan untuk meluruskan hidup kita. Supaya kita kembali kejalan-jalan yang benar.

 

Dalam gereja banyak orang-orang yang terlibat aktif namun masih menyembunyikan dosa-dosanya. Untuk memulai penginjilan maka kita harus terlebih dahulu mengalami pertobatan dan perubahan pribadi. Bukan orang yang berseru-seru kepada-Ku: "Tuhan, Tuhan yang akan masuk ke dalam kerajaan sorga, tetapi dia yang melakukan kehendak Bapaku." Jadi saudara, alamilah pertobatan pribadi terlebih dahulu, maka niscaya saudara akan dipakai Tuhan secara luar biasa untuk memberitakan kabar baik yang berisi pertobatan dan pengampunan dosa yang adalah keselamatan. Amin.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: mejatulis.com)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Bintang Jatuh

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/30/10

Bacaan Firman TUHAN: Wahyu 12:1-4

 

Beberapa tahun lalu, seorang hamba Tuhan terkenal mengalami kejatuhan yang sangat menyesakkan. Ia melakukan dosa yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh keluarga, jemaat, bahkan mungkin orang-orang di negara lain yang sering membaca buku-buku dan kaset-kaset khotbahnya. Puji Tuhan, hamba Tuhan ini mau merendahkan diri, mengakui dosanya, dan bersedia untuk menerima disiplin akibat perbuatannya. Saat ini ia sudah mulai melayani lagi dengan kondisi sudah dipulihkan.

 

 

Hamba Tuhan ibarat bintang yang mudah dilihat karena berada di tempat yang tinggi. Ketika bintang itu sudah tidak bersinar maka akan berdampak lebih besar daripada bintang yang bersinar redup atau bila dibandingkan dengan benda langit lain yang tidak bersinar. Demikianlah saat seorang hamba Tuhan mengalami kejatuhan dalam dosa, hal itu akan berdampak besar bagi gereja-Nya. Yesus sebagai kepala gereja akan bersedih, sementara Iblis akan bersorak kegirangan.

 

Di akhir zaman ini, kitab Wahyu mengingatkan bahwa iblis akan menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Bintang-bintang adalah simbol anak-anak Tuhan yang sedang dan akan dipakai secara luar biasa. Sepertiganya akan diserang habis-habisan dan berusaha untuk dijatuhkan, bahkan kalau bisa bintang yang jatuh tidak bisa bangkit lagi. Ada dua hal yang bisa membuat "bintang Tuhan" tidak jatuh. Pertama, ia sendiri harus berjaga-jaga dan tetap berjalan dalam tuntunan Roh Kudus. Kedua, diperlukan orang-orang yang mendukung dan menopang hamba-hamba Tuhan dalam doa. Doa-doa dari orang percaya seperti perisai yang melindungi para hamba Tuhan dari serangan kuasa kegelapan yang hendak menjatuhkannya.

 

Malam nanti, sebelum beristirahat, luangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi pastor, pendeta, biarawan, biarawati, majelis, gembala yang ada di jemaat kita masing-masing, juga untuk hamba-hamba Tuhan lain, baik yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. Berdoalah sungguh-sungguh sehingga rencana Iblis dapat digagalkan, atau paling tidak diminimalkan oleh kuasa Tuhan.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Wid - Renungan  Malam, April 2009)



 
 

Things you can do from here: