UCAPAN

SELAMAT DATANG DAN TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG " GBI DEBEGAN " TUHAN YESUS MEMBERKATI ANDA.

Kamis, 28 Oktober 2010

Rahasia gereja yang bertumbuh...!!!

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via ***DOA UNTUK ANDA*** by BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA on 10/27/10

"Saudara-saudara,
doakanlah kami.
Sampaikanlah salam
kami kepada semua
saudara dengan cium
yang kudus. Demi
nama Tuhan aku
minta dengan sangat
kepadamu, supaya
surat ini dibacakan
kepada semua
saudara" (1
Tes.5:25-27)
Setiap Gembala
Sidang merindukan
gereja yang
digembalakannya
bertumbuh secara
bilangan jemaat dan
juga secara rohani.
Setiap jemaat yang
berbakti dalam gereja
tersebut
mendambakan hal
yang sama. Apalagi
Tuhan Yesus Kepala
Gereja, Ia sangat
mendambakan
pertumbuhan dalam
gerejaNya : "Dan
Akupun berkata
kepadamu: Engkau
adalah Petrus dan
diatas batu karang ini
Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam
maut tidak akan
menguasainya" (Mat
16:18). Biasanya
pertumbuhan gereja
lebih banyak
dikisahkan dalam kitab
Kisah Para Rasul. Dan
memang betul. Tetapi
kepada jemaat di
Tesalonika rasul
Paulus
mengungkapkan tiga
hal dalam pasal
terakhir dari suratnya
yang pertama yang
sangat berperan
dalam pertumbuhan
gereja.
1. Doa.
"Saudara-saudara,
doakanlah kami !" (1
Tes.5:25). Rasul
Paulus mengulangi
hal yang sama dalam
suratnya yang kedua
kepada jemaat
Tesalonika :
"Selanjutnya,
saudara2, berdoalah
untuk kami, supaya
Firman Tuhan beroleh
kemajuan dan
dimuliakan, sama
seperti yang telah
terjadi diantara
kamu" (2 Tes.3:1).
Rasul Paulus begitu
yakin bahwa hanya
melalui doalah ia
menerima kekuatan
dan pelayanan dan
penghiburan dalam
menghadapi segala
tantangan pelayanan.
Ia menganjurkan doa
sebagai rahasia untuk
pertumbuhan gereja2
yang ia lahirkan
melalui pemberitaan
Injil. Kepada jemaat di
Roma (Rm.15:30),
kepada jemaat di
Efesus (Ef.6:18) dan
kepada jemaat di
Kolose (Kol.4:3). Rasul
Paulus seperti juga
rasul2 yang lain
menyadari
pentingnya kuasa doa
(Yak.5:16). Tuhan
Yesus mengatakan
bahwa rimahNya
akan disebut rumah
doa (Mat.21:13).
Program yang baik
tidak akan berbuat
banyak tanpa doa.
Gereja yang
menganggap enteng
kuasa doa, tidak
bertumbuh.
2. Persekutuan.
"Sampaikanlah salam
kami kepada semua
saudara dengan cium
yang kudus" (1
Tes.5:26). Inilah
ucapan yang lazim
dalam gereja mula2
untuk menyatakan
kesatuan mereka
dalam Yesus Kristus
dan kehidupan rohani
mereka sebagai
anggota keluarga
Allah. Gereja yang
bertumbuh dikenal
melalui persekutuan
jemaatnya yang
begitu erat, penuh
kasih dan saling
memperhatikan.
Tuhan Yesus
berkat5a : "Inilah
perintah-Ku, yaitu
supaya kamu saling
mengasihi, seperti
Aku telah mengasihi
kamu" (Yoh.15:12).
3. Firman Allah.
"Demi nama Tuhan
aku minta dengan
sangat kepadamu,
supaya surat ini
dibacakan kepada
semua saudara" (1
Tes.5:27). Gereja lahir
karena Firman Allah,
bertumbuh karena
Firman Allah dan
menjadi dewasa
karena Firman Allah.
Karena itu Firman
Allah harus mendapat
tempat teratas dalam
pelayanan gereja.
Gereja2 menjadi
lemah karena Firman
Allah sangat lemah
didalam pelayanan
gereja. Daya tarik
terbesar untuk
menarik jemaat
datang kegereja
adalah Firman Allah.
Bukan hal2 duniawi
yang kita kenal
sekarang ini. Seperti
sembako dan acara2
duniawi lainnya. Pada
zaman Rasul Paulus
meayani Firman Allah
memiliki daya tarik
yang luar biasa. Dapat
menarik seluruh kota
untuk
mendengarkannya
(Kis.13:44).
Haleluyah......!!!
God bless.......

 
 

Things you can do from here:

 
 

27 Oktober 2010 Jam 5 Sore, SUARA TUHAN

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via ***DOA UNTUK ANDA*** by BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA on 10/27/10

Sore ini jam 4 saya istirahat, baring dan tertidur tanpa beban. Saya terbangun jam 5 sore .....

Yang sangat membuat saya bertanya tanya adalah : karena saya terbangun buka mata , hati saya terus ber-SUARA.... Kata NYA :

" Beritahukan pada mereka, BERTOBAT lah .. & JANGAN BERMAIN MAIN DENGAN DOSA , KARENA AKU TAHU SEMUA APA YANG MEREKA LAKUKAN. AKU TIDAK DAPAT DIBOHONGI " amin

 

Sahabat ku yang dikasihi Tuhan ......

SUARA ini berulang sampai 30 menit, sampai saya sadar bahwa ini SUARA TUHAN yang harus saya tulis buat Sahabat semua, barulah SUARA ini berhenti.

Ingin saya sampaikan bahwa Saat sekarang ini ( detik saya tuangkan ini ) Telinga saya terus BERDENGUNG PENUH dengan URAPAN ROH KUDUSNYA ...... Saya tahu DIA sekarang ADA HADIR DIDALAM saya & ingin saya beritahu PESANNYA ini.

 

Terimakasih TUHAN , Hamba telah melaksanakan TUGAS PESANMU. Amin

 

Oleh: Erna T



--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

 
 

Things you can do from here:

 
 

Mendekat atau Menjauh?

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/28/10

Bacaan Firman TUHAN: Yakobus 4:1-10

 

"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8)

 

 

Suatu pagi seorang ayah mencoba menolong burung gereja yang terluka di depan rumahnya. Digenggamnya burung itu, tetapi ia terus meronta ketakutan lalu terbang sebelum sempat diobati. Sore harinya sang ayah membawa putrinya yang sakit ke dokter. Anak itu pun ketakutan melihat dokter akan memberinya suntikan. Ia mendekap ayahnya erat-erat. Sang ayah memeluk sambil mengusap kepalanya. "Tenang, Sayang. Tahan sebentar, " katanya. Hari itu sang ayah berhasil menolong putrinya yang sakit, tetapi gagal menolong si burung gereja. Sebab si anak mendekapnya di kala sakit, sedang si burung gereja meronta dan meninggalkannya.

 

Setiap orang bisa merasa sakit hati ketika apa yang ia inginkan tidak kesampaian. Saat doanya tidak dikabulkan Tuhan dan orang sekitar tidak mendukung. Dalam menghadapi kekecewaan, ia dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, bersikap memberontak. Rasa kecewa dan tertolak membuatnya menjauhi Tuhan dan bersahabat dengan dunia (ayat 4, 5). Kadang juga bersengketa dengan mereka yang dianggap menjadi penghambat (ayat 1, 2). Pilihan kedua, mendekat kepada Allah (ayat 8).

 

Dengan rendah hati ia belajar menerima kenyataan bahwa keinginannya bukan kehendak Tuhan. Cara ini memulihkan, sebab ketika ia mendekat pada Tuhan, Tuhan pun akan mendekat kepadanya. Ketika Tuhan menjawab "tidak", apa yang Anda lakukan? Apakah hidup yang sulit telah membuat Anda undur dari-Nya? Selama Anda menjauh, hidup tidak akan menjadi semakin baik. Mendekatlah kepada Tuhan, supaya Dia dapat memulihkan Anda dari sakit hati Anda --JTI

 

"Tidak dikabulkannya doa menimbulkan masalah kecil. Tidak menerima Kehendak TUHAN menimbulkan MASALAH BESAR"

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: Fransisca Adella Kipuw)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Rabu, 27 Oktober 2010

[27/10/2010] EFEK KEHADIRAN TUHAN BAGI GEREJA

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 10/26/10

"Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani." (Kisah Para Rasul 4:31)

 

Seorang hamba Tuhan menceritakan pengalamannya untuk mengembangkan jemaat yang Tuhan percayakan. Dia sudah melakukan bermacam cara untuk menumbuhkan gereja namun tak kunjung ada hasilnya. Anggota yang hadir dalam ibadah Minggu paling banyak berjumlah seratus orang saja.

 

Suatu kali mereka berkomitmen untuk mengadakan doa bersama para pengurus dan pelayan Tuhan. Mereka melakukan dengan tekun selama berbulan bulan. Tampaknya belum ada pertumbuhan yang signifikan walaupun mereka sudah berdoa. Tapi suatu kali dengan tiba-tiba tanpa mereka duga, Tuhan melawat mereka ketika sedang berdoa. Orang-orang dipenuhi Roh Kudus, mendapat berbagai penglihatan, mendapat pesan Tuhan dan perkara supranatural lainnya.

 

Doa yang semula "biasa-biasa" itu sejak saat itu menjadi suatu pertemuan yang sangat dirindukan semua orang. Bahkan ketika anggota jemaat yang lain mendengar kesaksian yang antusias dari mereka yang mengalami lawatan Tuhan, mereka pun mulai mengikuti pertemuan doa tersebut. Sejak itulah Tuhan mulai melakukan terobosan rohani sehingga jiwa-jiwa baru Tuhan terus tambahkan sehingga kini jemaat di gereja pusat dan cabang-cabang telah berjumlah puluhan ribu orang.

 

Ternyata bukan khotbah yang bagus, pendeta yang hebat, atau acara yang menarik yang membuat gereja bertumbuh, melainkan kehadiran Tuhan sendiri di antara umat-Nya! Untuk itu kita harus mengundang Dia hadir dalam kehidupan pribadi dan setiap pertemuan ibadah melalui doa, pujian dan penyembahan. Bila Allah disukakan, maka Dia akan mengutus Roh Kudusnya untuk mendorong banyak jiwa-jiwa baru untuk datang menghadap takhta kemuliaan-Nya. Mari bergabunglah dalam pasukan doa demi pelebaran Kerajaan Allah di atas muka bumi ini. [RA] 


 
 

Things you can do from here:

 
 

Sabtu, 23 Oktober 2010

Berjalan Dalam Ketaatan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Renungan Harian Kita by noreply@blogger.com (Yuliana) on 10/22/10

Keluaran 3:4
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 89; Lukas 10; Yeremia 23-24

Tim Dreamworks di Hollywood telah menemukan bintang baru. Bintang baru itu diorbitkan sebagai "the Prince of Egyp", tapi kita sudah mengenalnya sejak lama sebagai Musa. Ceritanya penuh dengan drama, aksi dan konflik, dan telah menjadi subjek lebih dari satu film. Tetapi pada intinya, itu adalah cerita yang sangat mendasar dari satu orang yang belajar untuk mengikuti, percaya dan mentaati Allah.

Musa mengawali hidupnya dengan jalan yang berbatu. Dia hampir terbunuh pada saat lahir, tetapi diadopsi ke dalam rumah tangga keluarga Firaun. Ia dibesarkan seorang pangeran Mesir, tapi ia benar-benar anak seorang budak Ibrani. Dia tinggal di dua dunia sampai ia empat puluh tahun, kemudian memutuskan untuk member lebih banyak waktu bagi teman-teman sebangsanya... tapi yang malah menjadi bumerang. Niat Musa baik - tetapi Musa berusaha untuk melakukan apa yang dia yakini sebagai pekerjaan Tuhan dengan caranya sendiri. Apakah hal ini terdengar akrab ditelinga Anda? Dia membunuh seorang Mesir yang telah memukuli seorang Ibrani, kemudian tubuhnya dikubur dengan pasir. Dia pikir tidak ada yang melihat, tapi kejadian itu ternyata terungkap. Mungkin dia tidak menggali cukup dalam, dan angin gurun mungkin bertiup keras sehingga jari kaki korban-nya segera mencuat keluar dari pasir!

Ketika kita mencoba untuk mengubur dosa kita dengan cara kita sendiri, hal tersebut tidak akan pernah berhasil. Dosa itu akan terus datang kembali. Kita akhirnya akan terus berbohong, terus menipu, jika kita ingin menutupi dosa-dosa kita. Kemudian takut untuk menampakkan diri kita dihadapan orang lain. Ketika dosa datang ke dalam hidup Anda maka ketakutan akan dengan cepat mengikuti. Seorang pria pernah berkata kepadaku, "Aku tidak pernah rasanya dicekat ketakutan, dilumpuhkan oleh ketakutan, sampai aku mulai selingkuh. Dikemudian hari aku hidup dalam terror dan ketakutan bahwa istriku akan mengetahui rahasia tersebut."

Ketika Musa memukul dan membunuh orang Mesir, ia melihat ke timur dan barat ... tapi ia tidak melihat ke atas. Dia kuatir tentang apa yang manusia bisa melihat, tetapi tidak ingat bahwa mata Allah melihat. Dihadapkan dengan dosa dan ditolak oleh rakyatnya, dia melakukan satu-satunya hal yang ia tahu, ia lari. Hingga akhirnya Musa bertemu dengan Tuhan di padang gurun, dimana dia siap untuk percaya, mentaati dan mengikuti Tuhan, saat itulah ia mulai dipakai Tuhan untuk mengubah bangsanya.

Ingatlah hal ini, jika kita belum siap untuk percaya, menaati dan mengikuti Tuhan, kita belum siap untuk digunakan oleh Tuhan, tidak peduli seberapa besar niat baik kita!

Renungan yang mengajarkan kita arti taat
* Kunci mujizat taat dan mau berubah
* Apakah kita takut akan Tuhan
* Memikul salib
* Hidup yang penuh harapan
* God smiles when we obey
* My Prayer for you today

Bergabunglah dengan twitter kami di http://twitter.com/RHKers


 
 

Things you can do from here:

 
 

Kesaksian R. Moch. Erwin Soetikno SH: "Dikunjungi YESUS di Ruang Tahanan"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/22/10

Suatu kali Presiden Megawati mengadakan kunjungan kerja ke Lampung. Di antara para penyambutnya itu terdapat seorang purnawirawan ABRI. Walau wajahnya sudah berkerut-kerut tetapi sisa-sisa kegagahan militer masih tampak dari sikap tubuhnya. Begitu Megawati melintas di depannya, pria ini bersikap sempurna sambil menghormati. Langkah Bu Mega terhenti sejenak sambil mengamati wajah pria ini. Dia berusaha menggali ingatannya akan kenangan yang sudah lama sekali. "Lho, Paklik kok ada di sini?" tanya bu Mega setelah berhasil mengingat siapa pria ini. "Sekarang Paklik kerja apa?" lanjut Bu Mega. "Oh, sekarang saya menjadi hamba Tuhan di wilayah sini," jawab pria ini. "Oh, bagus itu," kata Bu Mega.

 

Itulah sepenggal kisah pengalaman R. Moch. Erwin Soetikno, SH. Ketika masih berdinas di ketentaraan, ia pernah bertugas sebagai pengawal kepresidenan. Maka tak heran jika Erwin sangat dekat dengan anak-anak presiden, termasuk dengan Megawati. Erwin masih mengenang masa-masa ketika Megawati dan saudara-saudaranya main kuda-kudaan dengannya. Erwin pura-pura menjadi kuda dan anak-anak presiden bergantian naik dipunggungnya. Akan tetapi huru-hara politik tahun 1965 telah mengubah jalan hidupnya. Tanpa dakwaan yang jelas, Erwin dijebloskan ke tahanan militer. Rupanya ini bagian dari rencana Tuhan atas hidupnya. Justru di dalam penjara ini, dia melihat penampakan Yesus. 

 

 

Bagaimana kisah pertobatannya? Ikutilah kesaksian ketua umum tim "Mawar dari Saron" ini, yang dituturkan kepada Purnawan Kristanto. 

 

Mengenal Yesus di tengah Rasa Sepi. 

Aku mulai mengenal Yesus di penjara, tepatnya di Rumah Tahanan Militer Kodam 08, Brawijaya. Hidup jauh dari anak dan isteri, membuatku merasa kesepian. Untuk membunuh rasa itu, aku lalu meminjam buku bacaan pada salah seorang kopral di penjara. Karena tak punya bacaan lain, kopral yang bernama Yohanes itu meminjamkan Alkitabnya padaku. Dalam waktu 40 hari aku dapat membaca tuntas isi Alkitab mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari Alkitab yang masih tertulis dalam bahasa Indonesia ejaan lama itu, aku banyak membaca ayat-ayat yang "menyakiti" hatiku sebagai umat penganut agama lain. Namun, justru karena itulah aku jadi makin bersemangat mendalami Alkitab. Aku mulai gelisah saat membaca, "Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6). 

 

Selama lebih dari setahun, tepatnya sejak tanggal 11 Agustus 1968 hingga 10 Juni 1969, aku tidak mempunyai kegiatan selain mempelajari Alkitab. Sejak dulu, aku memang termasuk pemeluk agama yang fanatik dan senang mempelajari kitab. Setelah sekian lama mendalami Alkitab, akhirnya aku mendapat jawaban atas semua pertanyaanku selama ini. Seketika itu juga, pandanganku terhadap orang Kristen berubah. Aku tidak lagi menganggap mereka kafir, sebaliknya aku malah ingin berdoa dengan cara Kristen. 

 

Dikunjungi Yesus di Penjara. 

Sejak itu, setiap kali bangun atau sebelum tidur, sesudah atau sebelum makan aku selalu memanjatkan "Doa Bapa Kami" karena hanya itulah doa yang aku tahu. Hingga pada suatu siang di tahun 1969, aku mengalami peristiwa besar yang membuatku makin percaya pada Yesus. Saat sedang terbaring di pembaringanku di penjara tiba-tiba ada sinar terang benderang masuk ke ruanganku. Bersamaan dengan sinar itu aku melihat sosok Yesus berdiri dengan tangan yang masih nampak bekas lukanya mengarah padaku seakan memberi salam berkat. Penampakan itu hanya terjadi dalam waktu sekejap saja. Aku yakin sekali, dia pasti Yesus karena wajahnya sama persis dengan gambar yang sering aku lihat ketika SMA dulu. Setelah melihat penampakan itu, aku jadi semakin mantap ikut Yesus. Rasanya, Dia mengajariku secara langsung. Aku belajar ayat-ayat yang menurutku sangat dahsyat seperti tentang iman sebesar biji sesawi yang bisa memindahkan gunung (Matius 17:20). Untuk lebih mendalami imanku, aku melakukan doa dan puasa selama 50 hari berturut-turut. Waktu itu aku juga berjanji pada Tuhan, kalau saja aku dapat bebas tanpa proses pengadilan, aku akan menjadi Kristen. Dan, mulai tanggal 10 Juni 1969 aku memenuhi janji itu karena aku dibebaskan dari penjara tanpa syarat. 

 

Isteri Minta Cerai. 

Selepas dari penjara, aku langsung pulang ke daerah asalku, Lampung untuk berkumpul kembali dengan isteri dan keenam anakku. Suatu hari, ketika kami makan, isteriku sangat kaget melihat aku berdoa dengan cara yang berbeda. Saat itu aku baru berterus terang kalau aku sudah memeluk Kristen. Begitu mendengar berita itu, isteriku langsung marah dan pergi meninggalkanku untuk kembali ke rumah orang tuanya. Tak hanya itu, dia bahkan langsung mengajukan gugatan cerai. Dia menganggap pernikahan kami telah batal karena aku berpindah agama. Ternyata, niat isteriku tidak direstui oleh orang tuanya bahkan jika isteriku nekad minta cerai maka mereka akan mengusirnya dari rumah. Adat Lampung Seputih, kampung asal isteriku, memang tidak mengenal istilah cerai. Aku dan isteriku sempat pisah rumah selama kurang lebih tiga tahun. Ketika akhirnya ia kembali ke rumah, kami tetap beribadah dengan cara masing-masing karena aku memang tidak mau memaksa dia. Sementara itu, aku makin mantap mendalami kekristenan. Pada tahun 1970, aku belajar di sebuah sekolah Alkitab di Surabaya. Setelah selesai, masih pada tahun yang sama aku menjadi pendeta di GPI, Sumatera Utara. Meski aku sudah jadi pendeta, isteriku masih tetap menjalankan ibadahnya. Aku pun mendapat tantangan yang sangat keras darinya. Dia sering memarahi anak-anakku yang waktu itu masih SD karena mereka ikut ke Sekolah Minggu. Tak hanya itu, dia juga sering menanyakan kapan aku akan kembali ke agamaku yang dulu. Aku berusaha menerangkan kebenaran firman Tuhan tetapi dia masih mengeraskan hatinya. Ketika anak-anak duduk di bangku SMP, isteriku mulai sedikit berubah. Ia tidak lagi menganiaya anak-anak bahkan sebaliknya, dia sudah mulai berdoa. 

 

Isteri Minta Dibaptis 

Sampai Oktober 1984, isteriku masih tetap menanyakan kapan aku kembali beribadah dengan cara seperti dia. Aku langsung menjawab, "Besok, ketika kita sarapan pagi!". Mendengar jawaban itu, isteriku malah menantang, "Kenapa tidak malam ini saja?" Aku pun menjawab tantangan isteriku. Malam itu juga aku meminta dia mengumpulkan saudara-saudara untuk menjadi saksi. Di hadapan mereka, aku mengutip salah satu ayat dalam kitab suci agamaku yang dulu. Menurut pemahamanku, ayat itu memperbolehkan seseorang memiliki istri lebih dari satu. Aku lalu mengajukan syarat itu untuk kembali ke agamaku. "Asal boleh punya isteri lebih dari satu, aku mau kembali," Begitu kataku dan Isteriku menanggapi pernyataan itu tanpa kata, hanya matanya yang melotot menandakan ketidaksetujuannya atas syarat yang aku ajukan. Sebulan setelah kejadian itu, isteriku membuat kejutan. Dia menyatakan keinginannya untuk dibaptis. Tetapi ia tidak mau pembaptisan itu dilakukan olehku dan di Lampung. Dia memilih dibaptis oleh salah satu murid terbaikku di Sekolah Alkitab GPI. Waktu itu aku sudah menjadi pendeta wilayah di daerah Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Riau. Tanggal 14 November 1984, akhirnya isteriku menjadi pengikut Kristus ditandai dengan pembaptisan di kolam di Caltex Pasific Indonesia, Rumbai - Pekanbaru Riau. 

 

Menjadi Isteri Yang Saleh 

Sejak itu, dia menjadi seorang Kristen yang sangat taat, bersemangat dan hafal hampir semua isi Alkitab bahkan jauh lebih hafal dibandingkan aku. Dia menjadi tempatku bertanya jika aku lupa isi suatu ayat. Kami berdua sering melakukan doa dan puasa. Meski tidak terlibat pelayanan secara intensif, dia kerap bersaksi akan kasih Kristus dalam kehidupannya di mana pun ia berada. Hasilnya, banyak penduduk asli Lampung yang percaya pada Kristus, salah satunya Pdt. Siti Umayah. Ya, isteriku menjadi seorang Kristen yang sangat bersenang hati dan mendukungku dalam pelayanan. Hingga akhir hayatnya, dia tetap memegang teguh kepercayaannya pada Kristus. Tanggal 11 Desember 1999, isteriku menghadap Tuhan dengan tenang, dalam keadaan tidur dan tanpa merasakan sakit. Saat ini, aku menjadi ketua tim "Mawar Dari Saron" sebuah lembaga pelayanan yang khusus bergerak di bidang pemberian beasiswa untuk sekitar 116 hamba Tuhan yang tinggal dipedesaan dan tersebar di Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Jawa. 

 

Kini, seluruh hidupku kupersembahkan hanya untuk kemuliaan namaNya. 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: R. Moch. Erwin Soetikno, SH)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Motif Yang Benar

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Renungan Harian Kita by noreply@blogger.com (Yuliana) on 10/23/10

Mazmur 46:2-3
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung guncang di dalam laut"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 99; Lukas 20; Yehezkiel 1

Seorang pendeta pernah berkata kepada saya, "yang membedakan orang yang benar-benar pengikut Kristus atau tidak adalah pada motifnya". Memang motif ada di dalam diri manusia dan hal ini tidak dapat diketahui oleh orang lain, namun waktu akan berbicara.

Mereka yang mengikut Kristus hanya karena ingin melihat mukjizat dalam hidupnya akan kecewa di kemudian hari begitu ia melihat salah seorang anggota keluarganya meninggal karena sakit. Begitu juga mereka yang terus mengharapkan berkat-berkat secara finansial. Suatu waktu ia mendapatkan penghasilan besar karena berada di posisi yang baik di dalam sebuah perusahaan, tapi di lain hari ia akan mengalami masalah ekonomi karena ia telah dipecat dari kantornya.

Ada tiba saatnya di mana Anda tidak akan melihat mukjizat, kesenangan-kesenangan yang didapatkan karena mengiring-Nya pun hilang. Semua ketika itu akan terasa berat dan Anda melihat Dia sepertinya jauh dari Anda.

Alasan kita mengikut Kristus seharusnya bukanlah karena kita menginginkan sesuatu dari-Nya, tetapi benar-benar karena kita beriman bahwa Dialah Tuhan dan Raja segala sesuatu, dan kesetiaan kita harus diberikan kepada-Nya. Jika hal ini Anda terus pegang maka biar pun ikan dan roti telah habis, Anda akan tetap mengiring-Nya.

Mengikut Kristus dengan motif yang benar menghasilkan kesetiaan.

Sumber: A Gift of Love; Charles Stanley; Penerbit Immanuel

Pengikut kristus sejati
* Ketika garam kehilangan asinnya
* Berkomitmen kepada Tuhan Yesus
* Ketika ditangkap Tuhan
* Parfum Kristus
* Our co pilot


 
 

Things you can do from here:

 
 

Kamis, 21 Oktober 2010

Mikroskop dan Teleskop Kehidupan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Renungan Harian Kita by noreply@blogger.com (Yuliana) on 10/20/10

Lukas 6:41
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 108; Yakobus 5; Yehezkiel 19-20

Apakah Anda pernah menggunakan mikroskop? Mungkin Anda meilihat selembar daun atau mikroorganisme, tapi tujuan menggunakan mikroskop adalah untuk memperlihat hal-hal kecil menjadi terlihat lebih besar.

Lalu apakah Anda pernah memandang bintang menggunakan teleskop? Tampaknya sesuatu yang besar menjadi dekat, dan kecil bukan?

Apakah Anda menyadari bahwa setiap hari Anda menggunakan cara pandang teleskop dan mikroskop ini? Mari kita lihat Lukas 6:41-42, "Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Kita seringkali cepat menggunakan mikroskop untuk memperbesar kesalahan dan kelemahan orang lain, sementara kita memandang dengan teleskop ketika melihat kesalahan kita sendiri.
Yesus dengan keras menegur murid-murid-Nya tentang hal ini dan menyebut mereka "munafik" karena hal ini. Kata munafik dalam bahasa Yunani menggunakan kata hypocrite yang diartikan dalam bahasa Inggris sebagai kepura-puraan, aktor, dan munafik.

Seharusnya kita menggunakan mikroskop dan teleskop secara benar, yaitu melihat kesalahan orang lain dengan teleskop sehingga kecil dan melihat kesalahan kita sendiri dengan mikroskop sehingga kita bisa membenahi diri. Dengan cara demikian kita dapat hidup sebagai mana yang dituntut Allah, "berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah." (Mikha 6:8).

Gunakan teleskop untuk kesalahan orang lain dan mikroskop untuk kesalahan diri sendiri, dengan demikian Anda mengeluarkan balok dari mata Anda.

Perenungan untuk menjadi orang lebih baik
* Jadilah bijak
* Dari ujian menuju kemenangan
* Perenungan untuk orang sombong
* Ketaatan total
* Parable sebuah pensil
* Kesombongan tersembunyi


 
 

Things you can do from here:

 
 

Senin, 18 Oktober 2010

Lima Jari Berdoa

http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2007/10/lima-jari-berdoa.html?sms_ss=email&at_xt=4cbc5d2201a7882e,0

---
This message was sent by enny_debora@yahoo.com via http://addthis.com. Please note that AddThis does not verify email addresses.

Make sharing easier with the AddThis Toolbar: http://www.addthis.com/go/toolbar-em

[27/09/2010] ORANG YANG CAKAP

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 9/27/10

"Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina." (Amsal 22:29)

 

Salah satu pertimbangan mengapa perusahaan asing membangun pabriknya di luar negaranya adalah karena pertimbangan skill dan biaya tenaga kerjanya. Jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya maka upah tenaga kerja atau buruh di negara kita tergolong sangat rendah. Penyebab kita tidak dapat menetapkan standar upah yang lebih tinggi adalah karena kompetansi dan produktifitas kerja dari tenaga kerja di negara kita masih kalah dibandingkan di negara Asia lainnya. Belum lagi tingkat moralitas yang rendah yang bahkan telah menjalar sampai ke tingkat eksekutifnya dikenal memiliki reputasi yang cukup menyedihkan.

 

Hal ini sungguh ironis dengan kenyataan bahwa negara kita sebenarnya memiliki potensi dan kualitas yang tidak kalah dibandingkan dengan negara maju sekalipun. Sebut saja dalam hal budaya kita banyak mengekspor kerajinan-kerajinan tradisional yang memiliki nilai artistik yang tinggi. Seorang guru musik asal Jerman pernah memuji bahwa warga negara kita memiliki bakat musik yang alami sehingga banyak orang awam sekalipun, tidak memiliki kesulitan untuk belajar musik dan lagu dibandingkan dengan penduduk di negara-negara Eropa. Belum lagi prestasi dari putra-putri bangsa kita adalah dalam bidang sains dimana kita sering memenangkan berbagai lomba di tingkat internasional.

 

Sahabat NK, kita melihat bahwa potensi maupun skill yang baik namun jika ia tidak ditunjang dengan karakter yang luhur tidak akan dapat mengangkat derajat seseorang maupun suatu bangsa. Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk memiliki dibentuk dalam karakter Kristus akan sangat berharga bagi sesama dan tentunya memuliakan Bapa kita di surga. Dengan demikian hidup kita akan diangkat dan menebarkan keharuman Kristus ke sekeliling kita. [WT]


 
 

Things you can do from here:

 
 

[02/10/2010] DESAKAN ROH KUDUS UNTUK BERDOA

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 10/1/10

"Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah." (Kisah Para Rasul 12:5)

 

Seorang misionaris yang sedang cuti, berkhotbah di gereja asalnya di Michigan, USA. Dalam khotbahnya dia bersaksi bahwa dia melayani sebuah klinik kecil di Afrika sambil bercerita tentang Yesus. Dua minggu sekali dia harus bersepeda ke kota kecil terdekat melewati hutan untuk mengambil uang di bank, membeli persediaan makanan dan obat-obatan.

 

Suatu hari seorang pemuda bercerita kepadanya bahwa gerombolan mereka pernah hendak merampok dan membunuh misionaris ini dalam suatu perjalanan pulang dari kota ketika dia sedang beristirahat di hutan itu. Tapi mereka kaget karena melihat 26 orang pengawal yang bersenjata, dan tidak jadi merampoknya. Mendengar itu misionaris itu heran karena dia selalu pergi sendirian dan tidak memiliki pengawal. Tapi si pemuda meyakinkan bahwa semua anggota gerombolan itu melihat dengan mata kepala sendiri ke 26 orang pengawal tersebut.

 

Tiba-tiba ketika si misionaris hendak melanjutkan khotbahnya, seorang anggota jemaat berdiri dan bertanya kapan tepatnya kejadian tersebut. Setelah si misionaris menyebut hari dan tanggal peristiwanya, orang itu berkata, "Pada tanggal itu saya merasa dorongan yang sangat kuat untuk mendoakan Anda, bahkan saya mengajak anggota jemaat lain untuk berdoa syafaat bersama. Silahkan yang telah berdoa bersama dengan saya pada hari itu berdiri sejenak." Sementara mereka berdiri, si misionaris mulai menghitung dan ternyata mereka yang berdiri berjumlah 26 orang! 

 

Ini adalah sebuah contoh nyata bagaimana Roh Kudus dapat bekerja secara ajaib mendorong kita berdoa bagi seseorang. Jika Anda merasakan desakan itu dalam hati, lakukanlah dengan segera! Taati perintah Roh Kudus, maka kita akan mengalami mujizat melalui doa syafaat. [RA]



 
 

Things you can do from here:

 
 

[04/09/2010] INTERVIEW WITH GOD

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 10/4/10

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." (Yeremia 33:3)

Man: Selamat pagi Tuhan. Bolehkah saya bertanya: Apa yg paling mengherankan bagiMU tentang kami manusia? 

 

GOD: Hmm .. Pertama, kalian suka mencemaskan masa depan, sampai lupa hari ini. Kedua, kalian hidup seolah olah tidak bakal mati. Ketiga, kalian seringkali bersikap seperti anak kecil: suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal-soal sepele. Keempat, kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, tetapi membayarnya kembali untuk mengembalikan kesehatan itu. Hal-hal seperti itulah yang membuat hidup kalian susah. 

 

Man: Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA? 

 

GOD: Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah keanehan kalian: Suka melupakan nasihat-KU. Baiklah Ku-ulangi lagi ya beberapa yg terpenting:

Pertama, kalian harus sadar bahwa mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki. Jadi jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.

Kedua, Ingat "siapa" yang kalian miliki itu lebih berharga dari pada "apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.

Ketiga, Jangan bodoh dengan cemburu dan membandingkan yang dimiliki orang lain, melainkan bersyukurlah dengan apa yang sudah kalian terima. Khususnya, kenalilah talenta dan potensi yang kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia unggul, maka otomatis rejeki yang akan mengejar kalian.

Keempat, ingat orang yg disebut kaya bukanlah dia yg berhasil mengumpulkan yang paling banyak, tetapi adalah dia yang paling "sedikit" memerlukan, sehingga sanggup memberi kepada sesamanya. Paham? Dan yang terpenting buat kamu yang membaca ini, mengerti dan bertindaklah. Ingat janji-Ku ini : "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu …" [RA]



 
 

Things you can do from here:

 
 

Kesaksian Nicola Legrottaglie: "YESUS telah Mengubah Hidupku"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/17/10

Nicola Legrottaglie, pemain bagian pertahanan yang diandalkan oleh Italia dan terutama Juventus Turin, mengkisahkan tentang perubahan besar dalam hidupnya. Sebelumnya, ia sering menghabiskan malamnya di diskotek-diskotek guna mencari kesenangan-kesenangan semu dan petulangan sex. "10 hari tanpa perempuan, itu sudah seperti neraka bagiku", akunya. Akan tetapi, sejak Nicola kembali menemukan Yesus, ia bertobat dan meninggalkan semuanya itu (23/09/2009).

 

 

Nicola sendiri berasal dari keluarga yang lumayan religious. Meskipun demikian, itu semua hanya murni dogmatis keluarga saja. Pertobatannya ini dipicu ketika ia menjadi pemain kontrakan untuk kesebelasan Siena. Di sana, ia bertemu dengan pemain lain bernama Thomas Guzmann. "Thomas sering bercerita tentang Yesus dan menjelaskan banyak hal kepada saya. Sejak saat itu mataku terbuka dan saya memutuskan untuk memulai hidup di dalam Yesus", demikian ia bersaksi.

 

Ada banyak hal yang berubah dalam hidup Nicola Legrottaglie. Secara konkret, ia tidak lagi memandang kemenangan yang ia peroleh dalam setiap permainan sebagai sesuatu yang berarti. Baginya sekarang, kemenangan sejati adalah mengikuti Yesus dan mewartakan-Nya. Pandangan hidup yang berubah ini bukan berarti ia menjadi "makhluk" lain; "..Tentu saja saya masih sebagai manusia normal, dan seacara alamiah, saya masih bisa berbuat salah" tandanya. "Tetapi, saya sekarang tahu, mana yang benar dan tidak, dan bahwa Yesus telah mengampuniku. Dulu saya adalah seorang pendendam, sekarang sebaliknya, saya lebih punya kekuatan untuk mengampuni. Bahkan, saya dapat mengatakan: Saya hidup lebih baik sekarang!" jelasnya lebih lanjut.

 

Tuhan di dalam Olah Raga

 Ketika bermain di Napoli, ia mengalami cedera pada bahunya. Baginya, kecelakaan ini adalah sebuah malapetaka. Namun demikian, peristiwa tersebut tidak membuatnya patah semangat. "Ketika saya tergeletak di atas rerumputan lapangan, saya merasakan, bahwa saya sanggup bertahan di dalam percobaan ini bersama Yesus", kata Nicola. Di dalam situasi tersebut, teman-temannya menyindirnya, "lihatlah, apa yang telah dilakukan Tuhan terhadap dirimu?" "Setelah aku sembuh dan dapat bermain lagi dengan baik, terbersit dipikiranku, apakah kesuksesanku ini adalah anugerah Tuhan semata. Akan tetapi, saya yakin akan iman saya. Jika tidak, saya tidak akan mengalami kedamain yang dalam", demikian Nicola bersaksi.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: livenet.ch)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Kamis, 14 Oktober 2010

Maksimalkan Potensi - Raih Kesuksesan

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang oleh Sinar Viktori Gemilang pada 10/10/14

"Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:3-4)

 

 

Meretas karier yang Tuhan percayakan dan memaksimalkan potensi dalam diri seseorang, untuk kemudian menapak secara pasti menuju puncak kesuksesan, mungkin merupakan angan bagi sebagian besar orang. Apapun pilihan yang akan kita ambil, mestinya selalu dibangun atas dasar perencanaan yang matang dan ketekunan untuk meraih sukses di dalamnya.

 

Delapan langkah asyik memaksimalkan potensi- meraih kesuksesan:

 

Takut Akan Tuhan dan Melakukan Firman

Takut akan Tuhan merupakan permulaan pengetahuan. Percayalah bahwa ketika Anda berjalan dan seturut dengan kehendak-Nya, Anda akan dituntun pada destiny-Nya dan keberhasilan akan mengikuti Anda.

 

Mengenali Occupational Interest

Occupational Interest adalah kecenderungan kita untuk lebih menyukai satu jenis karier/pekerjaan/hobi tertentu. Preferensi ini lazimnya dipengaruhi oleh kepribadian (personality) kita, dan juga pengaruh lingkungan disekitar kita.

 

Visioner

Untuk menjadi seorang pemenang, Anda harus memiliki tujuan hidup. Tulislah tujuan hidup, mimpi, target Anda beberapa tahun ke depan. Setelah itu Anda bisa tulis action yang tepat untuk sampai pada tujuan. Lihatlah kesempatan-kesempatan yang kecil sekalipun sebagai batu loncatan, walaupun orang lain menganggap itu percuma.

 

Bertindak Dengan Iman

Hanya dengan bertindak, maka kita bisa mempelajari sesuatu yang baru. Ketika berdoa, secara roh Anda sudah mendapatkan mimpi Anda, tetapi Tuhan ingin melihat action yang penuh iman untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

 

Love What We Do

Ketika Anda mencintai pekerjaan/ karier Anda, maka hasil yang diperoleh akan jauh produktif dan maksimal. jika kejenuhan dan prinsip "hanya sekadar masuk kantor demi sesuap nasi", maka Anda sedang terperangkap dalam career crisis. Jadilah professional, memberikan yang terbaik dari diri kita; karena hal tersebut akan lebih memuaskan diri kita.

 

Self Transformation

Ketika Anda merasa kekuatan yang tersisa tinggal sedikit, dan Anda mulai menemukan jalan buntu. Jangan berhenti berjalan, saat itulah Anda perlu merumuskan kembali arah kehidupan. Anda perlu merajut keputusan substansial tentang kehidupan karier di masa mendatang.

Namun, setiap keputusan memerlukan komitmen yang kuat.

 

Nilai Kesetiaan

Setiap tanggung jawab yang besar akan datang dari hal yang kecil. Ketika ada kesetiaan dan ketekunan, maka kita sedang memperkuat kapasitas untuk dipercaya mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Segala sesuatu yang Anda kerjakan dengan berulang-ulang, membuat Anda mahir dalamnya.

 

Hidup Adalah Proses Belajar

Selalu ingatkan diri Anda bahwa hidup adalah suatu proses belajar. Dalam hidup, kita akan selalu bertemu dengan orang-orang atau hal yang memperkaya hidup. Mulailah menggunakan waktu luang untuk mempelajari hal baru. Karena terkadang Tuhan tak hanya memberikan 1 talenta, atau Tuhan suka sekali membuka lebih dari satu pintu sumber kesuksesan untuk Anda.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Majalah Bahana, Agustus 2010)



 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Maksimalkan Potensi - Raih Kesuksesan

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang oleh Sinar Viktori Gemilang pada 10/10/14

"Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:3-4)

 

 

Meretas karier yang Tuhan percayakan dan memaksimalkan potensi dalam diri seseorang, untuk kemudian menapak secara pasti menuju puncak kesuksesan, mungkin merupakan angan bagi sebagian besar orang. Apapun pilihan yang akan kita ambil, mestinya selalu dibangun atas dasar perencanaan yang matang dan ketekunan untuk meraih sukses di dalamnya.

 

Delapan langkah asyik memaksimalkan potensi- meraih kesuksesan:

 

Takut Akan Tuhan dan Melakukan Firman

Takut akan Tuhan merupakan permulaan pengetahuan. Percayalah bahwa ketika Anda berjalan dan seturut dengan kehendak-Nya, Anda akan dituntun pada destiny-Nya dan keberhasilan akan mengikuti Anda.

 

Mengenali Occupational Interest

Occupational Interest adalah kecenderungan kita untuk lebih menyukai satu jenis karier/pekerjaan/hobi tertentu. Preferensi ini lazimnya dipengaruhi oleh kepribadian (personality) kita, dan juga pengaruh lingkungan disekitar kita.

 

Visioner

Untuk menjadi seorang pemenang, Anda harus memiliki tujuan hidup. Tulislah tujuan hidup, mimpi, target Anda beberapa tahun ke depan. Setelah itu Anda bisa tulis action yang tepat untuk sampai pada tujuan. Lihatlah kesempatan-kesempatan yang kecil sekalipun sebagai batu loncatan, walaupun orang lain menganggap itu percuma.

 

Bertindak Dengan Iman

Hanya dengan bertindak, maka kita bisa mempelajari sesuatu yang baru. Ketika berdoa, secara roh Anda sudah mendapatkan mimpi Anda, tetapi Tuhan ingin melihat action yang penuh iman untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

 

Love What We Do

Ketika Anda mencintai pekerjaan/ karier Anda, maka hasil yang diperoleh akan jauh produktif dan maksimal. jika kejenuhan dan prinsip "hanya sekadar masuk kantor demi sesuap nasi", maka Anda sedang terperangkap dalam career crisis. Jadilah professional, memberikan yang terbaik dari diri kita; karena hal tersebut akan lebih memuaskan diri kita.

 

Self Transformation

Ketika Anda merasa kekuatan yang tersisa tinggal sedikit, dan Anda mulai menemukan jalan buntu. Jangan berhenti berjalan, saat itulah Anda perlu merumuskan kembali arah kehidupan. Anda perlu merajut keputusan substansial tentang kehidupan karier di masa mendatang.

Namun, setiap keputusan memerlukan komitmen yang kuat.

 

Nilai Kesetiaan

Setiap tanggung jawab yang besar akan datang dari hal yang kecil. Ketika ada kesetiaan dan ketekunan, maka kita sedang memperkuat kapasitas untuk dipercaya mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Segala sesuatu yang Anda kerjakan dengan berulang-ulang, membuat Anda mahir dalamnya.

 

Hidup Adalah Proses Belajar

Selalu ingatkan diri Anda bahwa hidup adalah suatu proses belajar. Dalam hidup, kita akan selalu bertemu dengan orang-orang atau hal yang memperkaya hidup. Mulailah menggunakan waktu luang untuk mempelajari hal baru. Karena terkadang Tuhan tak hanya memberikan 1 talenta, atau Tuhan suka sekali membuka lebih dari satu pintu sumber kesuksesan untuk Anda.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Majalah Bahana, Agustus 2010)



 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Tinta "Ajaib" dan Sebatang Pensil

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Renungan Harian Online oleh noreply@blogger.com (Yuliana) pada 10/10/14

Bertahun-tahun yang lalu, Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat dalam perlombaan untuk menguasai ekspedisi ke luar angkasa (space race).

Ilmuwan dan insinyur dari kedua negara tersebut terus-menerus berada di dalam kompetisi yang sangat ketat untuk menemukan terobosan teknolologi yang akan membuat negara mereka selangkah lebih mau dari negara saingannya.

Salah satu bidang yang membuat pusing para ilmuwan NASA (lembaga antariksa AS) adalah: menemukan tinta yang bisa digunakan di ruang tanpa bobot di dalam pesawat luar angkasa. Puluhan bahkan ratusan ribu dollar dihabiskan untuk menemukan formula tinta "ajaib" tersebut. Ratusan bahkan ribuan jam dihabiskan untuk melakukan riset dan eksperimen.

Anda tahu apa yang dilakukan oleh Uni Soviet? Mereka menulis memakai pensil!

Seringkali, kita sibuk mencari-cari apa yang tidak ada; padahal apa yang kita butuhkan sebenarnya telah tersedia di depan mata.

Banyak orang percaya yang tidak pernah berani melangkah untuk melakukan sesuatu oleh karena mereka terus-menerus merasa kurang, belum dewasa, tidak punya karunia, minim talenta, dan segudang alasan yang lain.

Terlalu banyak orang yang menunggu agar ia lebih dulu "sempurna" sebelum mulai bekerja. Beberapa orang menghabiskan jam-jam doanya untuk meminta karunia-karunia Roh yang adi kodrati (supranatural), karena berpikir bahwa tanpanya ia tidak akan pernah berguna.

Kadang, kita begitu sibuk memikirkan hal-hal yang terlalu besar atau tinggi tentang diri kita. Apalagi, ketika kita mulai membandingkan diri dengan orang lain, yang di mata kita memiliki puluhan kelebihan yang tidak kita miliki.

Kita ingin seperti dia, dan kita berpikir bahwa kita hanya akan berguna kalau kita pun memiliki semua kelebihan itu. Kita lupa untuk menilai diri kita "menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing" (Roma 12:3).

Dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), sang Tuan menunjukkan penghargaan yang persis sama kepada hamba yang memiliki 5 talenta maupun 2 talenta. Ia menghargai mereka bukan berdasar berapa talenta yang mula-mula mereka miliki, namun berdasar apa yang mereka lakukan dengan talenta itu.

Kalau saja hamba dengan 1 talenta itu mau bekerja mengembangkan talentanya, pastilah ia akan mendapat penghargaan yang sama dari sang Tuan.

Kita tidak perlu menunggu lagi. Kita bisa mulai bergerak sekarang, dengan apa yang kita punya, dengan apa yang kita bisa. Keluar dari kotak egoisme, lepas dari belengu rasa rendah diri. Memperhatikan orang lain, melakukan sesuatu; sekalipun sederhana dan kelihatannya tidak berarti apa-apa.

Kita tidak pernah tahu berkat macam apa yang diterima orang lain dari tindakan kita yang paling sederhana. Tapi Tuhan tahu.

Saya meyakini prinsip "siapa mempunyai, ia akan diberi" (Matius 25:29). Kalau kita berani mulai melakukan sesuatu, dengan hati tulus dan nurani yang murni, maka Tuhan yang akan menambahkan kemampuan, talenta, karunia, dan entah apa lagi namanya, untuk makin melengkapi kita.

Dan jangan kaget, kalau kita setia melakukannya, kita akan mendapati bahwa Tuhan mulai mempertajam kepekaan hati kita kepada keadaan orang lain; sampai-sampai kita seolah-olah bisa "meramalkan" kebutuhan orang. Sehingga ketika kita melakukan atau mengatakan sesuatu, sesuatu itu begitu "tepat" memenuhi kebutuhan orang lain.

Jangan menghabiskan waktu untuk menemukan tinta ajaib. Ambillah pensil yang sekarang tergeletak di atas meja.

Renungan penuh inspirasi lainnya
* Kisah Maximillian kolbe & Auschwitz
* Belajar dari semut
* Pengamen dan penginjil
* Dimurnikan seperti perak
* Kisah ratu Victoria


 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Rabu, 13 Oktober 2010

Sikap hati dalam Beribadah

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Purim Marbun by Purim Marbun on 10/12/10

Mazmur 100:1-2 "Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah kehadapanNya dengan sorak-sorai"

 

Kitab Mazmur sangat kaya dengan perikop dan ayat-ayat yang membicarakan tentang ibadah. Pemazmur adalah sosok pribadi yang memang senang beribadah kepada Tuhan dan menikmati keintiman dengan Tuhan melalui ibadah. Dalam banyak teks Alkitab, Pemazmur selalu memiliki kerindian menaikkan puji-pujian, mazmur dan pengangungan kepada Tuhan, sebagai wujud dari ibadah yang dilakukannya. Ada nyanyian syukur yang dikumandangkan karena Allah yang disembah adalah Maha Kuasa, ada doa yang dinaikkan untuk memohon perlindungan Tuhan dan kasih setianNya. Ibadah menjadi wujud yang sentral bagi pemazmur untuk menyatakan isi hati dan kerinduannya kepada Tuhan.

 

Bagi pemazmur ibadah bukanlah sekedar pertemuan raya yang diadakan di bait Allah, melainkan penyerahan hidup secara totalitas. Walau sangat banyak dalam teks Mazmur yang memberikan pemahaman tentang ibadah itu juga merujuk kepada pertemuan raya dimana orang-orang percaya berkumpul dan memuji Tuhan di bait Allah (gereja untuk zaman sekarang). Bagi Pemazmur dalam konteks seperti ini maka ibadah yang dilakukan harus dilandasi pada sikap hati yang benar. Tidak boleh hanya sekedar rutinitas dalam melakukan peribadatan, melainkan harus dengan kesungguhan datang untuk memuji Tuhan.

 

Dari beberapa banyak yang dituliskan pemazmur tentang sikap hati dalam beribadah, maka  kita bisa mempelajari antara lain: pertama, harus dilandasi dengan hati yang bersukacita. Ibadah yang kita lakukan harus didasarkan pada hati yang gembira (bersukacita), maksudnya bahwa dalam ibadah itu kita tidak terikat dengan beban-beban yang merintangi kita, harus menanggalkan kesedihan, dan tidak boleh bermuram durja. Ibadah kepada Tuhan harus dilakukan dengan sukacita, suasana hati yang tenang, penuh pengharapan dan iman. Kedua, ibadah dilandasi dengan sikap hati yang mengucap syukur kepada Tuhan. Dalam teks Mazmur sangat banyak uraian bagaimana kita harus bersyukur kepada Tuhan misalhnya Mazmur 136, 138. Ucapan syukur yang kita naikkan kepada Tuhan, adalah bagian dari respons kita atas kasih karunia Tuhan, perbuatanNya yang besar, serta penebusan yang diberikan kepada kita. Bagi Pemazmur bersyukur kepada Tuhan bukan sekedar sikap hati melainkan gaya hidup yang dibangun dari hari ke hari. Ucapan syukur bukan sekedar kata-kata yang keluar dari mulut dan bibir kita, melainkan dari semua aspek kehidupan yang kita jalani. Ketiga, menghargai kehadiran Allah dalam ibadah. Seringkali praktek ibadah yang kita lakukan dalam pertemuan-pertemuan  jemaat atau ibadah raya ( Band: Mazmur 111:1-2), kita menganggap bahwa tidak ada sosok Allah yang hadir disana. Sesungguhnya inilah beda ibadah kita dengan orang lain, Allah hadir dalam pertemuan ibadah kita. Hargai kehadiran itu dengan menjaga hati, pikiran dan juga sikap kita. Memang tidak secara kasat mata Allah hadir, Ia hadir dalam rohNya, dan sanggup mengenali kita satu persatu. Karena itu dalam ibadah yang patut kita tumbuhkan adalah hormat, pengakuan atas kuasaNya dan memberikan ruang yang luas untuk rohNya bekerja.

 

Ibadah yang dilandasi dengan sikap hati yang benar, membawa kita kepada persekutuan yang indah dengan Tuhan. Janji-janjiNya menjadi milik dan kepunyaan kita, sebab ibadah yang kita lakukan mengandung janji yang spesial dari Allah (1 Tim 4:8)

 

Selamat pagi

Tuhan Memberkati


 
 

Things you can do from here:

 
 

Ketaatan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/12/10

"Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia." (Yesaya 51:2)

 

 

Abraham adalah salah satu tokoh masa lalu yang perlu diteladani gereja. Yesaya menulis; "Aku yang memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia." Tuhan yang memanggil Abraham dari Ur-Kasdim untuk pergi ke satu negeri yang dia belum tahu di mana, namun Abraham taat dan Tuhan memberkati dan memperbanyak Abraham. Nah, Yesaya berkata "pandanglah Abraham" berarti seluruh kehidupan orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus harus melalui proses ini yaitu Tuhan memanggil, Tuhan memberkati dan Tuhan memperbanyak.

 

Ibrani 11:8-10. Dengan jelas Firman Allah berkata bahwa Abraham adalah tokoh yang mempunyai iman dan karena itu Abraham adalah tokoh yang taat, patuh. Hasilnya, dia sangat diberkati luar biasa oleh Tuhan. Semua orang pasti perlu berkat yang komplit : rohani, jiwani dan jasmani. Dan Abraham menjadi sosok yang patut dipandang, karena telah mengecap berkat yang komplit. Dia taat terhadap panggilan Tuhan. Kejadian 12:1-3 

 

Ada dua masalah yang sering menjadi penghambat bagi orang percaya untuk tidak bisa taat kepada Tuhan : 

 

1.Menunda ketaatan.

Seringkali orang percaya waktu mendengar Firman Tuhan, dia amenkan Firman Tuhan itu, tetapi dalam hatinya dia berkata Tuhan saya mau melakukan Firman-Mu tetapi nanti waktu saya sudah pensiun, nanti setelah saya tamat kuliah, nanti kalau sudah menikah, dlsb. Kita menunda melaksanakan Firman Tuhan, menunda ketaatan. Akibatnya, berkat-berkat kita juga tertunda. 

 

2.Tawar-menawar dengan ketaatan.

Kita sering tawar menawar dengan Firman Tuhan. Misalnya, Firman Allah tegaskan bahwa 10% dari pendapatan kita adalah milik Tuhan. Tetapi ada juga anak Tuhan yang mencoba menawar dengan hanya memberikan 5% untuk Tuhan. Tuhan adalah kaya raya. Tetapi Tuhan mau melatih anak-anaknya untuk taat total kepada-Nya. Jangan kita tawar menawar. Kalau Firman Allah beritahu 10% pendapatan kita buat Tuhan, berikan 10%. Kalau Tuhan menyuruh kita untuk bekerja sepenuhnya untuk Tuhan, bekerjalah buat Tuhan. 

 

Ada tiga hal luar biasa yang dimiliki Abraham dalam ketaatannya kepada Tuhan waktu dia dipanggil Tuhan.

 

1. Abraham taat walaupun dia tidak tahu kemana dia harus pergi. Tuhan berfirman pergilah ke suatu negeri yang akan kutunjukkan kepadamu. Abaraham taat, dia pergi dan dia tinggalkan kotanya, orangtuanya, dan harta bendanya. Panggilan Tuhan itu berarti kita harus berani meninggalkan segala sesuatu.

 

2. Abraham taat walaupun dia tidak tahu bagaimana akan terjadi untuk memiliki keturunan yang banyak padahal dia belum mempunyai anak. Waktu itu umurnya sudah 75 tahun.

 

3. Abraham taat walaupun dia belum tahu kapan akan terjadi. Ketika Tuhan berjanji umur Abraham 75 tahun. Tetapi baru umur 99 tahun malaikat Tuhan konfirmasi kembali bahwa tahun depan akan mempunyai anak. Jadi Abraham harus menunggu 24 tahun barulah janji Tuhan digenapi. Sekarang ini semua orang ingin serba cepat, serba instant. Tetapi Abraham menjadi contoh bahwa ketaatan itu adalah kesabaran. 

 

Banyak orang Kristen mau janji Tuhan tetapi tidak mau prosesnya. Abraham harus mengalami proses ; harus mengembara, menghadapi musuh, lari ke Mesir, dlsb. Yusuf juga sebelum menjadi raja muda di Mesir harus melalui proses yang pahit ; pernah dimasukkan ke dalam sumur, pernah dijual menjadi budak belian, pernah masuk penjara tetapi kemudian menjadi raja muda di Mesir. 

 

Juga banyak juga orang Kristen mau kuasa, urapan, kesembuhan, kekuatan tetapi tidak mau kesabarannya. Ada orang mau kuasa, mau urapan tetapi sulit untuk berdoa dan berpuasa. Seringkali dengan berbagai ujian dan cobaan Tuhan izinkan agar kita belajar sabar. Kesabaran menghasilkan kuasa. 

 

Ibrani 11:10. Sebenarnya Abraham tidak sampai menguasai seluruh tanah perjanjian Kanaan yang direncanakan Tuhan. Baru setelah Abraham meninggal dan orang Israel diperbudak di Mesir selama 430 tahun, barulah Musa dan Yosua membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan. Di bawah kepemimpinan Yosua akhirnya orang Israel menduduki Kanaan. Tetapi Abraham, bahkan juga Musa dan lainnya tidak pernah sampai secara fisik kepada kota yang dibangun oleh Tuhan sendiri. Ibrani 11:13-16. Abraham taat mengikuti panggilan Tuhan walaupun belum sampai ke kota itu. Dia merindukan tanah air yang lebih baik yaitu Yerusalem Baru, kota Sorgawi. (Wahyu 21). Semua kota-kota di dunia ini tidak ada yang kekal. Tetapi kepada orang percaya dijanjikan satu kota, satu tanah air yaitu kota sorgawi yang penuh dengan damai sejahtera dan bersifat abadi. 

 

Ibrani 4:16. "Oleh sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Menghadap Tuhan perlu keberanian. Takhta Tuhan adalah takhta kasih karunia atau anugerah atau berkat. Di takhta kasih karunia Allah kita mendapat pertolongan kita tepat pada waktunya. Ibrani 4:15. Tuhan mengetahui kelemahan, kekurangan, keadaan keluarga, pekerjaan dan bisnis kita. Karena itu datanglah dengan penuh keberanian ke takhta kasih karunia itu. Walaupun kita belum tahu bagaimana dan kapan, serta dimana Tuhan menggenapi janjiNya, tetapi percayalah dan taati Firman Tuhan. Kita pasti akan melihat janji Tuhan yang luar biasa itu digenapi. Puji Tuhan! 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. DR. M.D. Wakkary) 



 
 

Things you can do from here: