UCAPAN

SELAMAT DATANG DAN TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG " GBI DEBEGAN " TUHAN YESUS MEMBERKATI ANDA.

Senin, 10 September 2012

10 KUALITAS KARAKTER



Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh
semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena
yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan
kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau
memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi
dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.


Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.


Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.


Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.


Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak
harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria
adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.


Bertanggung Jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan.
Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.


Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.


Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak
membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.


Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah
yang berada di luar kontrolnya.


Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.
Dia
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.


MEMBERI ADALAH KEUNTUNGAN


Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti. Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya, ”Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya.”
Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya kepada wanita cantik yang kaya itu: ”OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. Aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya. Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum. Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."
Hanya orang yang jiwanya kaya yang bisa memahami kebenaran ini! Orang yang jiwanya miskin tidak bisa memahami kebenaran ini! Orang yang jiwanya miskin akan berkata: Kalau memberi itu hilang... kalau memberi itu habis... kalau memberi itu berarti berkurang... bagaimana mungkin kita lebih untung, kalau kita kehilangan, kalau yang kita punya berkurang, dan diberikan kepada orang lain?! Yang namanya memberi itu pasti rugi! lebih enak kita yang menerima! Lebih untung kita yang diberi! Lebih diberkati kita yang mendapat! Inilah ciri-ciri orang yang miskin jiwanya! Itu sebabnya orang yang seperti ini akan tetap miskin, dan sukar untuk bisa maju dalam hidupnya! Tetapi sebaliknya orang-orang yang berjiwa kaya, sekalipun saat ini sedang dalam keadaan yang pas-pasan, kalau ia terus menaati Firman Tuhan dengan berani memberi, maka berkat kelimpahan dan kekayaan dengan segera akan menjadi bagian dari hidupnya.

Orang yang berjiwa miskin menganggap ‘memberi’ sebagai sebuah kerugian, tetapi orang yang berjiwa makmur tahu bahwa ‘memberi’ justru adalah sebuah keuntungan.

KEKUATAN SEBUAH PUJIAN



Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.

Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu.

Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.

Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: 'Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang'.

Nona Chang tertegun akan kehebatan Pak Chou yang telah mengubah peribadi nona Wang itu.

Pujian adalah bunyi yang paling indah dari segala jenis bunyi-bunyian.

Pesan Tuhan dari kisah Nabi Yunus


Minggu  pagi 9 September 2012

1. Jangan jauh dari TUHAN
(Yunus 1:1-3)
         1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
         1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
         1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Penyebab jauh dari TUHAN
  1. Yunus merasa berdosa, karena disuruh Tuhan tapi tidak melakukan. Disuruh pergi ke Niniwe, tapi dia tidak lakukan. ketika Yunus merasa bersalah, dia tidak bisa ketemu Tuhan. Biarlah kita bereskan dosa itu di hadapan Tuhan dan mengalami pemulihan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
  2. Yunus kecewa. Yunus merasa Niniwe itu kan musuhnya Israel, isinya orang jahat semua, kenapa disuruh pergi ke sana? Kenapa bukan ke tempat lain? Dia kecewa. Biarlah kita semua mengasihi satu sama lain, jangan ada yang kecewa.
  3. Daya tarik dunia. Tarsis rupanya dulu adalah kota perdagangan, berbicara akan dunia,  cinta akan uang. Yunus ke Tarsis menuju kepada dunia. Yunus lebih tertarik kepada daya tarik dunia, jauh daripada Tuhan.

2. Jangan menghakimi (Matius 7:1-5)
         7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
         7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
         7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
         7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
         7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

         Selumbar adalah serpihan kayu. Begitu kecil , kita lebih mudah melihat kekurangan orang, biarpun kecil sekali.
         Dan waktu Yunus dengar kabar bahwa orang-orang Niniwe bertobat, diselamatkan Tuhan, Yunus marah dan protes kepada Tuhan. Yunus tidak mengira bahwa Tuhan memberikan keselamatan bagi orang-orang Niniwe, dia protes sama Tuhan. Kalau kita jujur pagi ini, saya juga jujur di hadapan Tuhan, kalau ada orang yang merugikan kita, mengecewakan kita, orang yang membuat marah kita, menusuk kita dari belakang, tetapi lalu Tuhan berkati, kita marah atau tidak?

3. Beritakan kabar baik!
         Yunus diutus ke Ninewe agar penduduk Ninewe bertobat ( Yunus 1:2)
         Tuhan mencari siapa yang mau diutus untuk memberitakan kabar baik  (Yesaya 6:8)
         Pergi dan memberitakan injil adalah perintah Tuhan Yesus ( Mat  28:19-20)
         Memberitakan kabar baik adalah “indah “ dimata Tuhan (Roma 10:15)


Sumber : Pdt. Debora Enny