UCAPAN

SELAMAT DATANG DAN TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG " GBI DEBEGAN " TUHAN YESUS MEMBERKATI ANDA.

Selasa, 17 Agustus 2010

Orang KRISTEN Sudah MERDEKA!

Bacaan Firman: Galatia 5:1-15

Apakah benar pendapat dibawah ini?

Jika manusia hidup tanpa dipagari dengan peraturan, maka manusia itu akan keluar dan melanggar kemerdekaan yang diberikan kepadanya. Oleh sebab itu Allah memberikan peraturan dan hukum supaya manusia itu berusaha sekuat tenaga untuk hidup menurut-Nya. Kalau tidak maka manusia itu tidak akan selamat.

Banyak orang Kristen masa kini yang berpikir seperti itu dan berkata : ”Kita harus percaya kepada Kristus waktu kita menerima keselamatan. Kita sudah dimerdekakan dari iblis dan dunia yang gelap ini. Untuk selamat jelas kita tidak bisa berbuat apa apa, kecuali percaya kepada Yesus Kristus yang telah mati untuk kita. Tetapi kita tidak boleh berhenti disitu. Sesudah kita menerima keselamatan, ada prinsip-prinsip rohani serta peraturan peraturan yang harus kita ikuti. Kalau tidak, rohani kita tidak akan bertumbuh, bahkan akhirnya hidup kekristenan kita menjadi bosan dan lesu. Kalau kita mau maju dalam Tuhan maka kita harus seperti ini…. seperti itu ………dst. “Benarkah ini? (Mohon dibaca kembali bacaan kita tadi Galatia 5)

Jawaban Paulus atas pertanyaan diatas dibagi menjadi 2 bagian:

Paulus mulai dengan kesimpulan yang bersifat statement (ayat 1a), yang sudah dibuktikan kebenarannya. (Diuraikan sebelum pasal 5), dan dilanjutkan dengan peringatan (ayat 1b), "jangan mau mengenakan lagi kuk perhambaan".

1. Statement: pada waktu kita dimerdekakan dari terror hukum taurat yang mengikat kita dalam dosa agar supaya kita sungguh sungguh merdeka. Memang kemerdekaan itu kita peroleh pada waktu kita percaya kepada Kristus tetapi Tuhan Yesus mau supaya apa yang terjadi waktu kita percaya diteruskan selamanya dalam masa hidup kita.

2. Peringatan: karena Kristus sudah memerdekakan kita berdirilah teguh terus menerus didalam kemerdekaan itu. Jangan menambah nambah lagi peraturan peraturan, kalau kita tambah tambahkan lagi peraturan peraturan berarti kita mengenakan kembali kuk perhambaan yang sudah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus Kristus itu.

Ayat 1: "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."

Kesimpulan orang Kristen masa kini, sering salah dan kita sering mendengar bahwa : Kita telah diselamatkan oleh anugrah Tuhan Yesus Kristus, tetapi untuk hidup sebagai orang-orang Kristen kita memerlukan peraturan peraturan hukum Taurat lagi agar kita semakin layak diterima di kerajaan sorga yang dijanjikan oleh Yesus itu.

Kemerdekaan menurut jalan pikiran Paulus adalah sebagai berikut:

Yang keliru adalah: sebelum kita dimerdekakan kita hidup dibawah kuk hukum Taurat, dan berusaha melakukannya tetapi hasilnya pasti gagal 100 % untuk memenuhi dan mendapatkan keselamatan itu adalah melalui pemenuhan hukum Taurat.

Yang benar adalah Kristus telah menebus kita dari kuk perhambaan hukum Taurat pada waktu kita percaya kepada-Nya kita telah menerima keselamatan itu dan telah melepaskan kuk perhambaan itu dari bahu kita.

Artinya dengan perkataan lain Paulus mau mengatakan: "Sebelum pertobatanmu, engkau memikul beban merupakan kutuk oleh sebab itu bebanmu sangat berat. Pada saat engkau percaya Yesus, beban itu dibuang, sehingga punggungmu yang tadinya bungkuk menahan beban sekarang telah dapat berdiri tegak dan bebas dari beban."

Pemahamannya bahwa: segala konsep rohani yang menekankan bahwa perlu mengikut prinsip-prinsip dan pengalaman-pengalaman yang lebih dalam supaya kita bisa maju harus ditolak, mereka yang mengikuti pemikiran seperti itu kembali masuk dibawah kuk perhambaan.

Galatia 5:2 : "Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu."

Galatia 5:3 : "Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat."

Galatia 5:4 : "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia."

Pada ayat ini dijelaskan tentang sunat yang rasanya tidak relevan dengan keadaan kita saat ini. Tetapi pada saat masa Paulus hal ini sangat masalah karena golongan orang yang bersunat yang menurut adat istiadat Musa yang sungguh sungguh selamat. Kita tahu bahwa Paulus tidak anti sunat kalau itu dilihat dari segi kesehatan dan dari segi manfaatnya karena dia sendiri bersunat dan tidak pernah menyesalinya dan dia juga pernah menyuruh Timotius untuk bersunat untuk memudahkan menginjili kaum Yahudi yang bersunat tetapi bukan untuk menambah bobot rohani Timotius.

I. Ancaman pertama terhadap kemerdekaan Kristen.

Ada 3 akibat yang fatal kalau kita menambah-nambah sesuatu yang mengancam kemerdekaan kita:

1. Akibat yang pertama, kalau kita menambahkan sesuatu pada kemerdekaan yang telah dimenangkan oleh Kristus bagi kita, maka akibatnya adalah Kristus menjadi tidak pasti berguna bagi kita. Jikalau kita tidak puas terhadap penyelamatan yang dilakukan Kristus maka sia-sialah pengorbananNya untuk kita, Kristus ingin agar kita secara total menyerahkan percaya sepenuhnya atas penyelamatan yang dilakukannya. Kita harus memilih Kristus tidak ada yang lain.

2. Akibat yang kedua, sebaliknya kalau kita menambahkan sesuatu pada kemerdekaan kita maka akibatnya kita wajib kembali melakukan seluruh hukum Taurat, dan melakukan seluruh hukum Taurat itu sangat mustahil akan berhasil.

3. Akibat yang ketiga, kalau kita mengharapkan kebenaran hukum Taurat sama saja dengan kita melepas Kristus karena keselamatan oleh Kristus yaitu kasih karunia tidak mungkin dikawinkan dengan keselamatan karena Taurat yaitu kebenaran manusia atas hukum.

Ayat 5-6: "Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih."

Ayat diatas adalah jawaban atas pertanyaan: Apakah kemerdekaan Kristen berlandaskan iman kepada Yesus Kristus?

Pertama: Iman menantikan kebenaran yang kita harapkan dan pengharapan itu akan hidup kekal bersama Yesus, kita sudah menikmati keselamatan itu sekarang atau kini namun masih ada porsinya yang terletak dimasa depan, jadi realisasi sepenuhnya kita masih nantikan, jadi kita cukup menantikan karena iman dan salah kalau kita berpikir bahwa kita harus bekerja untuk mencapainya seperti ilustrasi orang yang sudah mati tenggelam.

Kedua: dalam Kristus hanya iman yang mempunyai arti tidak perlu ditambahkan hukum yang lainnya cukup iman, satu kali saja seumur hidup supaya kita berkenan kepada Allah yaitu berada didalam Kristus dan itu berlaku seterusnya dan iman itu adalah anugrahNya kepada kita.

Ketiga: Kalau begitu jika hanya iman saja yang menyelematkan, apakah dengan begitu kita dapat hidup sesuka hati didunia ini?

Sama sekali salah kata Paulus karena iman yang dimaksudkan adalah iman yang dibimbing oleh Roh Kudus yang bekerja oleh kasih. Dengan kata lain: Kemerdekaan Kristen tidak hanya terdiri dari hidup karena iman saja tetapi hidup oleh Roh Kudus. Roh Kudus yang diam dalam diri orang beriman memproduksi perbuatan perbuatan kasih didalam dan melalui kita. Tetapi jangan terbalik bahwa perbuatan perbuatan kasih itu akan menjadikan kita berkenan dihadapan Allah, tetapi bahwa iman yang menyelematkan kita adalah iman yang bekerja bukan iman yang diam tetapi iman yang mengeluarkan buah buah kasih.

II. Ancaman Kedua Terhadap Kemerdekaan Kristen: ialah pengajaran yang palsu (lihat ayat 7-12).

Apakah ciri-ciri golongan sesat?

1. Pengajar sesat membawa orang orang percaya melanggar firman Tuhan dan Roh Kudus.

2. Para pengajar sesat tidak berasal dari Allah dan mengacaukan iman anak anak Tuhan walaupun kedengarannya sangat rohani tetapi tidak berdasar pada : “Dia yang memanggil kita”. Sebagai contoh sering kita dengar pengajar sesat berkata aku telah membawa keselamatan itu kepada banyak orang . Aku telah membawa banyak jiwa jiwa kepada Yesus. Legalisme tidak pernah menyelamatkan manusia. Menurut Paulus di 2 Tesalonika 2: 13-14 dari mulanya Allah telah memilih kamu untuk diselamatkan oleh Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itu Allah telah memilih kamu oleh injil yang kami (Paulus ) beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Kristus, Tuhan kita.

3. Apa itu merdeka? Konsep kemerdakaan dalam surat Galatia ini berbeda dengan konsep yang berlaku didunia ini.

Jangan kamu mempergunakan kemerdakaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa. (ay 13a).

Kalau kita sungguh sungguh merdeka kita tidak akan hidup lagi dalam dosa. Kita dimerdekakan dari kehidupan dosa. Merdeka artinya adalah mati bagi dosa dan dosa tidak berkuasa lagi atas kita, kita merdeka tidak perlu lagi memberi respons terhadap godaan godaan yang membuat kita terjerumus kedalam dosa. 1 Petrus 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalah gunakan kemerdakaan itu untuk menyelubungi kejahatan kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.

Konsep kemerdekaan Kristen sering diartikan salah oleh orang orang seperti misalnya mereka berkata : “Yang penting ialah kita percaya kepada Yesus dan kita mengikuti kebaktian itu sudah cukup”. Sepertinya hal percaya dan mengikuti kebaktian itu sudah memiliki SIM ( surat izin masuk ) surga, dan dia berhak bersenang senang didunia ini tanpa menghiraukan firman Tuhan yang lainnya.

Kemerdekaan Kristen artinya adalah merdeka dari hukuman dan keterikatan dari dosa untuk hidup bagi Tuhan.

Kita merdeka dan tidak lagi diperhamba oleh keinginan daging, bukan keinginan daging yang menguasai kita tetapi kita menguasai daging kita. Kita telah menyalibkan keinginan daging kita, hawa nafsu kita serta keinginan kita sampai mati di kayu salib. Roh Kudus menguasai kita dan hanya mungkin karena roh kudus yang bekerja, dan itulah orang yang sungguh sungguh merdeka.

1. Merdeka untuk saling melayani (13b,15)

Kita tidak hanya merdeka dari kehidupan dosa tetapi kita juga merdeka untuk melayani Tuhan. Wujud dari pelayanan itu dapat dilihat dari hubungan kita sesama manusia mulai dari istri suami anak bapak ibu saudara tetangga jemaat dst. Mengerjakan yang terbaik bagi sesama kita adalah kasih agape dan itu menjadi ciri dari iman yang benar. Kasih agape adalah : kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan kelemah lembutan.

2. Merdeka bukan membuang hukum Taurat.

Tetapi merdeka justru kita menggenapi hukum Taurat. (ayat 14) Jadi merdeka bukan berarti membuang hukum Taurat, kita diselamatkan oleh iman karena anugrah, kita dimerdekakan untuk hidup sesuai dengan hukum Taurat sebagai wujud kasih kita kepada Yesus Kristus. Yang keliru adalah kita hidup menurut hukum Taurat untuk membujuk Allah agar memberikan kepada kita tempat di sorga. Jadi hukum Taurat yang menyatakan kehendak Allah.

Kesimpulan:

Orang Kristen telah dipanggil dalam kemerdekaan itu oleh karena itu akibatnya adalah:

1. Kita merdeka, artinya kita tidak lagi dikuasai dan dibelenggu oleh dosa

2. Kita merdeka, artinya kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan dan melayani sesama.

3. Kita merdeka, artinya kita mengasihi hukum Taurat dan menjadikan hukum Taurat itu sebagai tuntunan yang menyatakan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Orang Kristen sudah merdeka 100% dari kuk perhambaan hukum Taurat. Amien

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..


(Sumber: ysm - jatipon.wordpress.com)

oleh Sinar Viktori Gemilang pada 17 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar